Reshuffle Kabinet, Wali Kota dari PDIP FX Rudy & Risma Berpeluang Isi Posisi Mensos, Ini Prediksinya
Menurut Abdul Hakim, nama FX Rudy dan Risma memiliki keunggulan dan tingkat kepercayaan yang tinggi di mata publik.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Mantan Wakil Wali Kota semasa Jokowi menjabat Wali Kota Solo ini dianggap cocok jadi Menteri Sosial.
Meski demikian, Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, menyatakan belum ada tawaran soal Menteri Sosial.
"Tidak ada telepon. Tidak ada yang menelepon saya," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/12/2020), seperti diberitakan Kompas.com.
Baca juga: Bukan Soal Jatah Kursi Mensos, FX Rudy Pergi ke Jakarta Temui Menteri Tito Karnavian, Ini Bahasannya
Disinggung jika mendapat tawaran itu, Rudy mengaku masih akan mempertimbangkannya.
"Pertimbangannya masih panjang. Pertimbangan masih panjang itu antara siap dan tidak," ungkap dia.
Namun, ketika ditanya pertimbangan apa yang dimaksud, Rudy menjawabnya rahasia.
"Oh, rahasia. Dan nampaknya enggaklah," tutur dia.
3. Ahmad Basarah
Politikus senior PDIP, Ahmad Basarah juga disebut layak untuk menjadi Menteri Sosial.
Namun demikian, Basarah mengatakan tidak bersedia menjadi Mensos.
Ia mengaku menolak menjadi Mensos karena sudah mendapat tugas khusus dari Megawati.
"Saya sudah ada tugas khusus dari Bu Mega dalam menjalankan fungsi-fungsi pembangunan nasional bangsa Indonesia, sehingga saya harus fokus dalam tugas-tugas tersebut," kata Basarah saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (19/12/2020).
Basarah menilai banyak kader PDIP lainnya yang cocok untuk menjadi Mensos.
"Nama-nama seperti Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, Eriko Sotarduga Sitorus, Sukur Nababan dan Komarudin Watubun saya nilai sebagai figur yang potensial menjadi Mensos," ucap Wakil Ketua MPR itu.
Basarah menyebut wewenang untuk mengusulkan nama calon menteri dari internal PDIP adalah hak prerogatif Megawati selaku ketua umum.
Baca juga: KPK Tetapkan Menteri Sosial Juliari Tersangka Bansos Covid-19, Diduga Terima Suap Rp 17 Miliar
4. Fadli Zon
Meski dikenal gencar melontarkan kritik kepada pemerintah, politikus senior Partai Gerindra, Fadli Zon disebut-sebut berpeluang masuk kabinet menggantikan Edhy Prabowo.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai, dalam politik apapun bisa terjadi.
Namun, kepastian siapa yang akan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan secara definitif merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dalam politik apapun bisa terjadi. Kita tunggu saja apa yang terjadi ke depan," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (28/11/2020).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu tidak bisa membayangkan suatu hari nanti Fadli Zon akan menjadi seorang menteri.
Sebab, selama ini Fadli Zon dikenal sebagai politikus yang vokal mengkritik kebijakan Presiden Jokowi.
"Andai penggantinya Fadli Zon, akan ramai dunia persilatan. Tak kebayang tiap hari Fadli Zon akan puji-puji pemerintah terus," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, isu perombakan Kabinet Indonesia Maju semakin kencang berembus.
Sejak Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo serta Menteri Sosial Juliari Batubara dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), publik terus berspekulasi tentang pengganti dua sosok ini.
Selain dua kursi tersebut, muncul prediksi bahwa Presiden Joko Widodo akan membongkar pasang beberapa kursi menteri lainnya.
Baca juga: 5 Fakta Gibran Terseret Isu Tas Bansos, Ada Perjanjian Soal Nilai Proyek yang Dirahasiakan
Spekulasi muncul bahwa reshuffle akan dilakukan pada Rabu Pon, 23 Desember 2020. Hari tersebut bertepatan dengan weton atau hari lahir Presiden Jokowi berdasarkan penanggalan masyarakat Jawa.
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton merupakan hari istimewa yang bisa menjadi dasar untuk menentukan hari baik atau hari keberuntungan seseorang.
Selama enam tahun pemerintahannya, Jokowi beberapa kali merombak kabinet bertepatan dengan hari Rabu Pon.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tanda-tanda Risma Jadi Menteri: Hari ini Sudah di Jakarta, Istana Pastikan Reshuffle Kabinet Segera,