Berita Sragen Terbaru
Keluyuran di Alun-alun Sragen? Jangan Sakit Hati Dibubarkan, karena Jadi Fokus Pengamanan Tahun Baru
Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen bakal jadi fokus utama pengamanan jelang tahun baru 2021.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen bakal jadi fokus utama pengamanan jelang tahun baru 2021.
"Karena saat malam pergantian tahun, tempat itu berpotensi menimbulkan kerumunan," ungkap Kabag Ops Sragen, Kompol Yohanes Trisnanto kepada TribunSolo.com, Selasa (22/12/2020).
Selain alun-alun Sragen, jajarannya juga akan memantau sepanjang jalur utama di Sragen.
Baca juga: Jaga Keamanan Ibadah Natal, Polres Sragen Dirikan Pos Pengamanan, Lima Gereja Dijaga Ketat
Baca juga: Toko di Pasar Bunder Sragen Disatroni Maling, Uang Receh Rp 3 Juta Raib, Pemilik : Semoga Tertangkap
"Sepanjang jalur utama Sragen juga berpotensi terjadi kerumunan saat tahun baru," ujar dia.
Para Kapolsek di 20 kecamatan pun sudah memetakan titik-titik mana yang berpotensi terjadi kerumunan.
"Kami akan melakukan patroli mobile supaya masyarakat memahami agar tidak berkerumun," katanya.
Ia menegaskan tidak ada pesta kembang api yang sifatnya kerumunan saat tahun baru.
"Lebih baik rayakan tahun baru di rumah masing-masing."
"Ini semuanya juga untuk kepentingan masyarakat supaya tidak terjadi penyebaran virus Corona," tambahnya.
Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi menambahkan, akan menindak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan saat Natal ataupun tahun baru (Nataru).
"Kami akan tegakkan protokol kesehatan dengan ketat," tuturnya.
Baca juga: Viral, Maling Tega Sikat Uang Receh Rp 3 Juta Milik Pedagang Sragen, Aksinya Terekam Kamera CCTV
Baca juga: Pembangunan Exit Tol Solo-Ngawi di Kecamatan Sambungmacan Sragen Tersendat, Ini Penyebabnya
Terjunkan Ratusan Personel
Sebanyak 752 personel gabungan TNI/Polri bakal mengamankan jalannya Hari Raya Natal dan tahun baru (Nataru) di Kabupaten Sragen.
"Dari Polres Sragen ada 178 polisi yang kami siapkan," ujar Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi saat gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2020 di halaman Yonif 408 Sragen, Senin (21/12/2020).
Ardi mengatakan, ratusan personel tersebut tidak hanya memastikan Nataru aman dan tertib, namun juga sehat.
"Karena sekarang sedang dalam masa pandemi maka masyarakat dan personel harus dalam kondisi sehat," ujarnya.
Baca juga: Naik Kereta Api Jarak Jauh Wajib Tunjukkan Hasil Rapid Test Antigen Mulai 22 Desember
Baca juga: Jemaat Gereja saat Hari Raya Natal di Sragen Dibatasi, Anak-anak dan Lansia Ibadah di Rumah Saja
Oleh karena itu, pihaknya butuh dukungan dari TNI dan Pemkab Sragen.
Dia menegaskan akan menindak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.
"Kami akan tegakkan protokol kesehatan dengan ketat," tuturnya.
Ihwal Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi bertempat di halaman Yonif 408 Sragen, menurutnya, bagian dari pengecekan kesiapan jelang Nataru.
"Memeriksa persiapannya seperti apa untuk Nataru nanti," aku dia.
"Operasi ini merupakan suatu kegiatan khusus yaitu aman dan menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Aturan ke Gereja
Jumlah jemaat gereja di Kabupaten Sragen yang akan melakukan ibadah saat Hari Raya Natal bakal dibatasi.
Hal itu terungkap dalam Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi bertempat di halaman Yonif 408 Sragen, Senin (21/12/2020).
Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi menjelaskan, jemaat yang diprioritaskan hadir ialah usia dewasa.
"Jadi yang jemaat yang datang ke gereja bukan anak-anak atau lansia," katanya.
Baca juga: Batasi Jemaat saat Misa Natal, Gereja Santo Antonius Solo Terapkan Batas Usia
Baca juga: Perayaan Natal Boleh Digelar Online, Kevikepan Solo : Diserahkan Ke Tiap Gereja
Menurutnya, saat melakukan ibadah Natal, jarak antar jemaat pun harus sesuai protokol kesehatan.
Guna memastikan jemaat saling jaga jarak, maka kapasitas untuk jemaat akan ditambah.
"Di luar gereja akan dipasang tenda atau tratak, sehingga bisa jaga jarak bisa dimaksimalkan," papar dia.
Mengenai kapasitas di gereja hanya boleh diisi maksimal 50 persen dari kapasitas.
"Disesuaikan dengan kapasitas masing-masing gereja, krena berbeda-beda," katanya.
Ardi menambahkan, untuk pelaksanaan ibadah Natal maksimal hanya 1,5 jam.
"Menurut peraturan bupati seperti itu (waktu ibadah maksimal 1,5 jam," imbuhnya.
Terapkan Batas Usia
Sebanyak 6 Gereja Katolik di Solo akan mengadakan ibadah Natal secara tatap muka mulai 24 Desember 2020 sampai 25 Desember 2020.
Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo menjadi satu diantaranya.
Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan, Romo C Budiarta mengatakan protokol kesehatan diterapkan secara ketat di lingkungan gereja.
Pembatasan jumlah umat yang mengikuti ibadah sudah dilakukan.
Baca juga: Gereja di Solo Rayakan Natal Secara Tatap Muka, Kemenag : Prokes Harus Ketat
Baca juga: Dijadikan Tempat Karantina, Dapur Umum di Solo Technopark Sudah Berdiri, Masak Mulai Jam 3 Pagi
Baca juga: Dugaan Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Solo-Ngawi Disebut Aquaplaning, Begini Penjelasannya
Baca juga: Terpilih Jadi Ketua Peradi Solo, Zainal Abidin Bentuk Pengurus Baru, Janji Akomodir Semua Anggota
Misalnya, kapasitas total Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan bisa menampung 800 umat.
Dengan adanya pembatasan, bagian dalam gereja akan diisi sebanyak 173 umat.
"Selain itu, kami juga memanfaatkan Aula Atas yang biasanya bisa menampung 300 orang kini hanya 64 orang," kata Budi kepada TribunSolo.com, Minggu (20/12/2020).
"Jadi, setiap satu kali misa hanya ada 237 umat yang mengikuti," tambahnya.

Budi mengungkapkan Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan akan mengadakan lima kali misa Natal.
Rinciannnya, 24 Desember 2020 ada dua kali misa, yakni pukul 17.30 WIB dan 20.00 WIB. Tanggal 25 Desember ada tiga kali misa, yakni pukul 06.00 WIB, 08.00 WIB, dan 16.30 WIB.
"Misa anak-anak yang biasanya dilakukan, untuk saat ini ditiadakan," ungkap Budi.
Umat yang berusia lanjut diminta untuk mengikuti misa Natal di rumah. Pihak Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan sudah menyiapkan layanan live streming.
Layanan tersebut bisa dinikmati melalui kanal youtube gereja, yakni Komsos St. Antonius Purbayan.
"Hanya usia Komuni Pertama (10 tahun ke atas) sampai 65 tahun yang diperbolehkan ikut misa tatap muka," tutur Budi.
Budi menegaskan pihak Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan tidak mau main-main berkaitan dengan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Tidak ada tawar-menawar," tambahnya. (*)