Berita Solo Terbaru
Rapid Test Antigen di Bandara Adi Soemarmo Sudah Diserbu 1.309 Orang, Sampai Tambah Nakes
Animo masyarakat untuk memanfaatkan layanan rapid test antigen Bandara Adi Soemarmo Kabupaten Boyolali begitu tinggi.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Animo masyarakat untuk memanfaatkan layanan rapid test antigen Bandara Adi Soemarmo Kabupaten Boyolali begitu tinggi.
Tidak hanya yang hendak terbang, para pelaku perjalanan banyak memanfaatkan layanan bertarif Rp 170 ribu itu.
Airport Operation Service and Security Senior Manager Bandara Adi Soemarmo, Riyaman mengatakan jumlah masyarakat yang memanfaatkan layanan rapid test antigen bertambah dari hari ke hari.
Baca juga: Pakai Rapid Biasa, Penumpang Pesawat di Bandara Adi Soemarmo Gigit Jari, Ganti Rapid Test Antigen
Baca juga: Mudik atau Melintas di Sukoharjo? Siap-siap Kena Rapid Test Antigen Bagi Para Pengendara Luar Kota
Penambahan tersebut terhitung sejak dibukanya layanan tersebut per 18 Desember 2020.
Ada sebanyak 68 orang yang memanfaatkan layanan rapid test antigen Bandara Adi Soemarmo pada 18 Desember 2020.
Jumlah tersebut kemudian meningkat 50 orang menjadi 118 pada 19 Desember 2020.
"Tanggal 20 Desember naik lagi jadi 187 orang. Kemudian 21 Desember membludak jadi 274 orang dan tertinggi kemarin 22 Desember sebanyak 390 orang," kata Riyaman, Rabu (23/12/2020).
Baca juga: Rapid Test Palsu Rp 100 Ribu Laris Manis, Sudah Terjual Ratusan Lembar ke Penumpang Kendaraan Umum
Sementara 23 Desember 2020 ini sampai pukul 10.20 WIB tercatat ada 272 orang yang menjalani rapid test antigen.
Totalnya saat ini sudah ada 1.309 Orang yang melakukan rapid test antigen Bandara Adi Soemarmo.
Jumlah tersebut terdiri dari penumpang pesawat terbang dan masyarakat umum. Riyaman belum bisa memaparkan persentase keduanya.
"Untuk antisipasi hari ini kami menyiapkan 500 alat rapid test antigen. Itu akan dilayani mulai pukul 06.00 WIB sampai 16.00 WIB," ucap Riyaman.
Selain itu, penambahan tenaga kesehatan yang melayani uji rapid test antigen dilakukan.
Awalnya hanya ada dua orang yang tugasnya dibagi yakni pengambil sampel dan petugas laboratorium.
"Sekarang tenaganya sudah kami tambah menjadi empat personel," ucapnya.