Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Pemkab Karanganyar Tepis Isu Razia Rapid Test di Area Wisata: Itu Wewenang Pemerintah Provinsi

Dinas Kesehatan (DInkes) Karanganyar menepis isu bahwa pihaknya akan melakukan rapid test di sejumlah area wisata. 

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Suasana Parkiran di Kuliner Cemoro Kandang, Tawangmangu, Karanganyar, Sabtu (26/12/2020) 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Dinas Kesehatan (DInkes) Karanganyar menepis isu bahwa pihaknya akan melakukan rapid test di sejumlah area wisata. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Karanganyar, Dwi Haryati kepada TribunSolo.com pada Minggu (27/12/2020). 

Dwi menyebut bahwa wewenang untuk melakukan razia rapid test antigen ada di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 

Baca juga: Dinas Pariwisata Karanganyar Tegaskan Tak Ada Rapid Test di Seluruh Area Wisata, Termasuk Hotel

Baca juga: Cerita Pemancing di Taman Satwa Taru Jurug Solo, Ikut Uji Rapid Test Antigen: Baru Pertama Kali

"Itu wewenang ada di daerah," katanya. 

Walaupun demikian pihak Dinas Kesehatan Karanganyar akan tetap membantu dalam proses pelaksanaan. 

"Kami yang berada di wilayah kabupaten akan memberi dukungan, namun untuk alat rapid test sendiri semua disiapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi," ujarnya. 

Untuk waktu razia rapid test sendiri semuanya dirahasiakan dan tidak bisa diinformasikan kepada publik.

"Tidak boleh bocor, terakhir Oktober lalu kita agendakan razia rapid test," terangnya. 

Baca juga: Waspadai Membludaknya Pemudik & Wisatawan ke Karanganyar, Polres Gelar Rapid Test Antigen Dadakan

Hingga saat ini dilansir dari website resmi pemerintah Karanganyar yakni covid-19.karanganyarkab.go.id ada 267 warga yang dinyatakan positif Covid-19. 

Dari angka tersebut, terbagi menjadi dua yakni 69 orang isolasi mandiri dan198 lainnya dirawat di rumah sakit di Karanganyar.

Tegaskan Tak Ada Rapid Test

Isu Rapid Test di lokasi wisata Karanganyar membuat pengunjung lesu. 

Berdasarkan hal tersebut, demi mengajak masyarakat untuk kembali berwisata ke Karanganyar, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Titis Sri Jawoto membuat sebuah video klarifikasi. 

Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, Titis menyampaikan dua poin penting. 

Baca juga: Duh! Masih Banyak Wisatawan di Tawangmangu yang Tak Taat Protokol Kesehatan, Camat: Banyak yang Abai

Baca juga: Kawasan Wisata Tawangmangu Sering Dihantam Longsor dan Banjir, Berdampak Pariwisata Lesu

Pertama, tidak ada rapid test di seluruh area wisata Karanganyar baik hotel, taman wisata maupun restoran.

Kedua, seluruh kegiatan wisata di Karanganyar berjalan normal, hanya saja dirinya menekankan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. 

"Ayo jaga jarak dan jangan berkerumun, selalu cuci tangan pakai sabun," katanya saat dihubungi Tribunsolo.com pada Minggu (27/12/2020).

Dirinya berharap melalui video yang dibuat dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat mengenai persepsi wisata di Karanganyar. 

"Hanya beberapa perlu diluruskan, supaya tidak jadi hoaks," terangnya. 

Titis juga berterimakasih kepada seluruh pelaku usaha wisata yang terus berkomitmen untuk menjalankan protokol kesehatan. 

"Kami juga berterimakasih kepada teman-teman pelaku usaha pariwisata yang melayani pengunjung dengan ramah dan tetap tegas mengingatkan untuk taat protokol," ujarnya. 

Sebelumnya Titis juga sudah meminta seluruh hotel dan area wisata untuk membentuk satgas khusus Covid-19 guna mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan agar tidak tertular Covid-19. 

"Saya sudah minta agar ada satgas khusus, kalau bisa dengan seragam atribut agar masyarakat segan apabila mau melanggar protokol," jelasnya.

PKL Tak Boleh Jualan saat Malam Tahun Baru

Pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya mangkal di di sejumlah kawasan di Kabupaten Karanganyar dilarang berjualan saat malam Tahun Baru.

Larangan ini sesuai surat edaran (SE) bernomor 510/6447.7 tentang larangan berjualan bagi  PKL di Alun-alun, Taman Pancasila, Karanganyar Food Center, Pujasera dan Jalan Lawu.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta kepada masyarakat agar menaati larangan dan tidak berkerumun tersebut, sehingga Covid-19 di wilayahnya dapat terkendali.

Baca juga: Datangi Gereja, Pimpinan Daerah Karanganyar Kagum Alat Canggih Live Misa Natal Bagi Jemaah di Rumah

Baca juga: Catat! Jalan Ir. Soekarno Solo Baru Bakal Ditutup saat Malam Tahun Baru

"Seluruh area tadi akan kita sterilkan, oleh karena itu jangan berkerumun dan bergerombol," kata dia TribunSolo.com pada Jumat (25/12/2020).

Adapun PKL tersebut biasanya memenuhi sepanjang simpang empat Papahan hingga simpang lima Bejen yang menjual berbagai macam barang hingga makanan.

Meskipun pedagang saat malam Tahun Baru tidak mendapatkan untung, tetapi pihaknya meminta masyarakat yang berjualn menyadarinya.

"Selama ini berhari-hari belum pernah kita tutup. Kita beri kesempatan," aku dia.

"Tapi ikhlaskan hanya malam Tahun Baru sambil kita berdoa semoga kita bisa akhiri tahun ini dengan segala kelebihan dan kekurangan untuk tahun 2021," ujarnya.

Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi, menambahkan bahwa sepanjang Jalan Lawu mulai dari simpang empat Papahan sampai Buk Siwaluh akan ditutup saat malam tahun baru.

"Kami akan tutup dari sehabis Maghrib pada malam tahun baru dan akan kami buka keesokan harinya," ungkapnya dengan tegas.

Baca juga: Gelar Misa Tatap Muka, Gereja di Karanganyar Ini Terima Umat dari Luar Kota, Prokes Diperketat

Baca juga: Insensif Atlet di Karanganyar Rendah, Cuma Kantongi Rp 15 Ribu per Hari, Ini Penjelasan Dinas

Nestapa PKL

Malam perayaan pergantian tahun 2021 di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar akan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. 

Ya, Bupati Karanganyar Juliyatmono melarang adanya aktivitas keramaian mengundang massa di malam tahun baru yang tinggal menghitung hari ini.

Pedagang bernama Feri (22) yang menjual sosis bakar mengaku akan terdampak.

Pasalnya malam pergantian tahun selalu menjadi hari yang dia nanti, karena omsetnya bakal naik tajam dengan berjubelnya pengunjung, kini tidak akan terjadi.

Baca juga: Covid-19 Meroket, Alun-alun Karanganyar Akan Lockdown Total, saat Malam Pergantian Tahun Baru 2021

Baca juga: Tekan Laju Penularan Covid-19, Satgas Minta Masyarakat Disiplin Protokol Kesehatan

Dia mengenang, omsetnya dalam satu malam pada pergantian tahum bisa mencapai jutaan. 

"Kalau malam tahun baru kita bisa stok banyak, dan pulang ke rumah bisa sampai Rp 5-10 juta," ungkapnya kepada TribunSolo.com pada Sabtu (19/12/2020).

Namun karena Covid-19 penghasilannya terus anjlok akibat sepinya pengunjung. 

"Dulu waktu Covid-19 pertama muncul, hampir rugi terus, sekarang dengan new normal keadaan mulai pulih pelan-pelan," ujarnya.

Adapun Alun-Alun Karanganyar yang akan ditutup selama pergantian tahun, Feri hanya bisa pasrah dan mengikuti setiap anjuran dari Pemkab. 

"Saya ikut saja, ini yang terbaik buat kita semua," ungkapnya.

Alun-alun Akan Lockdown

Meroketnya kasus Covid-19 di Karanganyar membuat Bupati Juliyatmono bertindak tegas.

Juliyatmono melakukan sejumlah tindakan preventif demi mencegah penularan Covid-19 semakin meluas. 

Salah satunya dengan melarang pedagang kaki lima dan gerobak di Alun-alun Karanganyar untuk membuka lapak mereka saat malam tahun baru berlangsung. 

Baca juga: Bupati Karanganyar & Mentan Yasin Limpo Ajak Warga Kembali ke Alam, Tanam Dulu di Pekarangan Sendiri

Baca juga: Di Hadapan Menterinya Jokowi, Bupati Karanganyar Juliyatmono Siap Pertama Disuntik Vaksin Covid-19

Selain melarang para pedagang membuka lapak mereka, Juliyatmono juga akan melakukan patroli menghalau dan membubarkan area yang berpotensi menimbulkan keramaian.

"Tidak ada kumpulan, tidak ada perayaan, tolong hormati kami dalam mengakhiri pandemi di akhir tahun 2020 ini," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com, Sabtu (19/12/2020).

Tidak hanya Alun-alun, area rawan keramaian lainnya seperti, Taman Pancasila, area wisata Ngargoyoso dan Tawangmangu juga akan ditutup.

"Kami akan halau sejak sore, hingga keesokan hari menjelang pagi, jangan sampai ada keramaian," tegasnya.

Menanggapi tutupnya alun-alun, salah seorang pedagang yang biasa membuka lapak di Alun-alun, Feri (22) siap mengikuti arahan dari orang nomor satu di Karanganyar tersebut.

"Kita manut saja, sekarang angka Covid-19 juga sudah tinggi," kata dia.

Dilansir dari situs covid-19.Karanganyar.go.id, saat ini jumlah angka positif Covid-19 di Karanganyar mencapai angka 396 orang. 

Adapun rinciannya sebanyak 153 orang melakukan isolasi mandiri di rumah, 243 menjalani rawat inap di rumah sakit. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved