Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kaleidoskop 2020

Kilas Balik Perjalanan Covid-19 Indonesia: Maret 2020, Terawan Sebut Tak Lebih Bahaya dari Flu Biasa

Serangkaian pernyataan Terawan ini disampaikan pada saat menggelar konferensi pers terkait dua warga Depok yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Eks Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto 

Keduanya terinfeksi Covid-19 dari seorang warga negara (WN) Jepang yang adalah teman dekat dari guru dansa tersebut.

Guru dansa itu, diduga terinfeksi Covid-19 saat menemui WN Jepang itu di klub dansa Hotel Des Indes Jakarta pada 14 Februari 2020

Setelah dipastikan terinfeksi Covid-19, guru dansa dan ibunya serta seorang saudarinya dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof.dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Terawan Sebut Risiko Covid-19 Tak Lebih Bahaya dari Flu Biasa

Tiga orang pasien positif Corona (Covid-19) kasus 1, 2, dan 3 yang telah dinyatakan sembuh memberikan keterangan kepada wartawan di RS Sulianto Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020). Ketiga penyintas Corona pertama di Indonesia tersebut dibekali jamu dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan lewat Menkes Terawan Agus Putranto. TRIBUNNEWS/HO/HUMAS KEMENKES
Tiga orang pasien positif Corona (Covid-19) kasus 1, 2, dan 3 yang telah dinyatakan sembuh memberikan keterangan kepada wartawan di RS Sulianto Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020). Ketiga penyintas Corona pertama di Indonesia tersebut dibekali jamu dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan lewat Menkes Terawan Agus Putranto. TRIBUNNEWS/HO/HUMAS KEMENKES (TRIBUN/HO/HUMAS KEMENKES)

Penemuan dua kasus Covid-19 di Indonesia ditanggapi oleh Terawan Agus Putranto yang saat itu menjabat Menteri Kesehatan RI. Terawan saat itu seolah mengecilkan risiko penularan Covid-19 di Indonesia.

Dia menyebut virus corona tidak lebih berbahaya dari difteri (infeksi bakteri pada hidung dan tenggorokan).

Bahkan Terawan sempat mengklaim bahwa Covid-19 tidak lebih berbahaya dibanding flu biasa.

"Yang penting lakukan tindakan hidup sehat. Kita semua lakukan seperti biasa, apa yang berbeda, enggak ada. Difteri yang begitu hebat saja kita enggak ada takutnya. Apalagi ini corona," kata Terawan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, 2 Maret 2020.

"Padahal flu, batuk, pilek yang biasa terjadi pada kita itu angka kematiannya lebih tinggi daripada corona. Tapi ini kenapa bisa hebohnya luar biasa?" ujar Terawan, Senin 2 Maret 2020 di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Serangkaian pernyataan Terawan ini disampaikan pada saat menggelar konferensi pers terkait dua warga Depok yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dalam konferensi pers itu, Terawan bahkan sempat merajuk kepada para wartawan yang memakai masker.

"Saya yang bingung nih yang sakit siapa, kok semua pakai masker. Itu yang sakit saya atau yang sakit kalian (wartawan). Ini heboh sekali," kata Terawan.

Menkes menegaskan bahwa masker hanya dipakai oleh orang yang sakit. Menurutnya, orang sehat tidak perlu menggunakan masker. Bahkan ia menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menganjurkan hal serupa.

Beberapa saat setelah konferensi pers itu, saat berada di kantornya, Terawan bahkan sempat menyinggung banyaknya masyarakat yang menggunakan masker hingga stok di pasaran menjadi langka.

"Coba sekarang, sudah orang pasti mau cari masker padahal sudah jelas masker itu untuk orang yang sakit," ujar Terawan saat konferensi pers di kantornya, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin 2 Maret 2020.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved