Berita Solo Terbaru
Tembus 4.813 Kasus Selama Pandemi, Pemkot Solo Beri Catatan Khusus, Protokol Kesehatan Lebih Ketat
Ketua Pelaksana Harian Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani menyebut ada catatan yang paling utama.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Selama adanya pandemi, Covid-19 yang muncul di Kota Solo sudah menembus angka 4.813 kasus.
Jumlah kumulatif yang tergolong tinggi itu membuat Pemkot Solo memberi sejumlah catatan.
Ketua Pelaksana Harian Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani menyebut catatan yang paling utama yakni mengingatkan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan.
"Yang pertama itu, protokol kesehatan untuk mencegah (Covid-19)," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (31/12/2020).
Baca juga: Jelang Malam Tahun Baru, Sosok Jenazah Ditemukan di Kamar Hotel di Colomadu, Keluarga Tolak Otopsi
Baca juga: Tak Berkutik : Malam Tahun Baru, Sejumlah Pengendara Terjaring Razia Rapid Test Antigen di Solo Baru
"Mungkin nanti ada pengetatan juga agar masyarakat bisa diajak disiplin atau tidak," tambahnya.
Selain itu, Pemkot Solo juga menanti kehadiran vaksin covid-19.
"Kalau vaksinasi dari pemerintah pusat datang, nanti kita tidak terlalu takut," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Ahyani belum ada informasi lanjutan dari pemerintah tentang vaksinasi di Kota Solo.
Termasuk dalam hal jumlah maupun jenis vaksin yang digunakan bagi para warga.
"Kita hanya disuruh mendata, ketentuan dan syaratnya dari pusat," paparnya.
"Kita sudah melakukan pendataan termasuk rumah sakitnya, jadi kalau vaksin datang kita sudah siap," pungkasnya.
Viral RSUD Moewardi
Sebuah pesan berantai penuhnya 5 bangsal isolasi RSUD Dr Moewardi Solo tersebar di aplikasi perpesanan Whatsapp (WA).
Pesan berantai tersebut dilengkapi sebuah foto dua tenda berwarna oranye berlogo dan bertulisan BNPB itu pun viral.
Berikut isi pesan berantai tersebut :
Karena 5 bangsal isolasi sudah penuh dan tidak dapat menampung lgi, akhirnya dibuka 2 tenda darurat di depan IGD buat pasien Covid yg mengantri kamar isolasi.
Baca juga: Besok, 1,8 Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Tiba di Indonesia
Baca juga: Tatap Muka di Sekolah Sragen Dibatalkan, Pakar Epidemiologi : Tepat, Tranmisi Covid-19 Sedang Tinggi
Atas beredarnya pesan tersebut, Direktur RSUD Dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi membantahnya.
Ia menyebut bangsal isolasi RSUD Dr Moewardi Solo masih ada tempat tidur yang kosong.
"Lumayan karena kan sirkulasi yang sembuh pulang," kata Cahyono, Rabu (30/12/2020).
Berdasar Laporan Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit Dinas Kesehatan Kota Solo, jumlah tempat tidur pasien Covid-19 yang terpakai sebanyak 204 buah.
Sementara, yang kosong sebanyak 57 tempat tidur. Jumlah tersebut per 21 Desember 2020.
Jumlah tempat tidur tersebut masih bisa bertambah dengan adanya instruksi Kementrian Kesehatan.
Intsruksi yang menyebut adanya penambahan tempat tidur.
"Kalau kapasitas, kita sudah jaga-jaga tempat tidurnya. Jumlahnya baru besok kita pastikan setelah rapat," ucapnya.
Dari pantauan TribunSolo.com, dua tenda berwarna oranye berlogo dan bertulisan BNPB.
Baca juga: Meski Ada Varian Baru Covid-19 & Kasus Meroket, Desa Wisata di Sragen Tetap Dibuka untuk Wisatawan
Baca juga: Sudah Sepekan, Pasien Covid-19 yang Kabur dari RSUD Dr Moewardi Solo Belum Ketemu, Ini Kata Dinkes
Tenda tersebut didirikan di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Moewardi Solo.
Sejumlah kursi dan meja sudah tertata di dalam tenda oranye BNPB.
Cahyono menjelaskan tenda tersebut sementara ini dimanfaatkan untuk keluarga yang mengantar pasien umum.
"Kita jaga-jaga saja. Untuk apa saja yang berhubungan dengan IGD. Bisa pasien umum," jelasnya.
Di Rumah Saja
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meniadakan acara perayaan pergantian tahun.
Seperti diketahui, sejumlah agenda perayaan biasanya memeriahkan momen pergantian tahun di Kota Solo.
Pagelaran pentas seni menjadi satu diantaranya. Namun, itu saat ini ditiadakan lantaran masih tingginya kasus Covid-19 di Kota Solo.
Baca juga: Curahan Hati Zaskia Gotik Sambut Tahun Baru 2021: Insya Allah Aku Ikhlas dengan Semuanya
Baca juga: Sukoharjo Siapkan Rapid Test saat Malam Tahun Baru, Incar Kerumunan
"Tidak ada perayaan tahun baru. Tidak ada kegiatan Pemkot juga," kata Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo, Rabu (30/12/2020).
Rudy pun meminta masyarakat untuk tidak merayakan atau berkerumun saat momen pergantian tahun.
Itu supaya laju penambahan kasus Covid-19 di Kota Solo bisa ditekan.
"Yang ada perayaan tahun baru dengan berdoa di rumah masing-masing," tutur Rudy.
Apabila ada nekat berkerumun atau mengadakan kegiatan yang berpotensi memicu kerumunan massa, maka akan langsung di-rapid test di tempat.
"Bila hasilnya reaktif langsung jalani uji swab," kata Rudy.
Selain melarang perayaan Tahun Baru, Pemkot Solo juga meminta masyarakat tidak menyalakan petasan maupun kembang api saat momen pergantian tahun.
"Dilarang menyalakan petasan maupun kembang api yang meledak di atas dan bawah," ucap Rudy.
"Menyalakan kembang api dan meledak di atas atau di bawah akan kena sanksi," tambahnya. (*)