Berita Klaten Terbaru
Status Gunung Merapi Siaga , Hujan Abu Tipis Selimuti Desa Balerante Klaten
Hujan abu tipis turun di dua RT di Dukuh Sambungrejo, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Minggu (10/1/2021) malam kemarin.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Hujan abu tipis turun di dua RT di Dukuh Sambungrejo, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Minggu (10/1/2021) malam kemarin.
Koordinator Pengungsian Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Jainu mengatakan, hujan abu tersebut turun di dukuh Sambungrejo, tepatnya di RT 1 dan RT 2.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Siderejo Klaten Tetap Bertahan Karena Masih di Zona Aman
Baca juga: Belum Juga Berhenti, Merapi Kembali Muntahkan Lava Pijar 15 Kali, di Selo Boyolali Hujan Abu Tipis
"Benar, tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB terjadi hujan abu di RT 1 dan RT 2 di Dukuh Sambungrejo, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten," ucap Jainu, Senin (11/1/2021).
Dia mengatakan, hujan abu tersebut turun dengan skala sangat tipis.
Hujan tersebut tidak dipersoalkan oleh warga sebab hanya terjadi di dua dukuh.
"Hujan abu turun hanya Sambungrejo saja, itupun sangat tipis, " jawabnya.
Belasan Guguran Lava
Belasan guguran lava pijar di Gunung Merapi masih terus terjadi sejak Sabtu (9/1/2021) dini hari tadi.
Berdasarkan informasi yang himpun TribunSolo.com dari BPPTKG, mulai pukul 00.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB di Gunung Merapi, ada 15 kali guguran lava pijar.
Guguran tersebut turun dengan jarak luncur maksimum 800 meter ke hulu kali.
Akibatnya, di wilayah Selo, Kabupaten Boyolali turun hujan abu tipis.
Baca juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Meningkat, Ratusan Warga di Magelang Kembali ke Pengungsian
Baca juga: BPBD Boyolali Perpanjang Status Siaga Gunung Merapi hingga 31 Januari 2021
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo, Mujianto mengatakan dari pukul 00.06 WIB hingga pagi ini telah terjadi guguran lava pijar beruntun.
"Sejak dini hari hingga sekarang tercatat sudah 15 kali Merapi mengeluarkan guguran lava pijar," jawab Muji kepada TribunSolo.com, Sabtu (9/1/2021).
Selain itu, di wilayah Selo, tepat ya di dekat dengan Merapi turun hujan abu.
Meskipun begitu, hujan abu yang menerjang Selo terbilang tipis.
"Di wilayah Selo, juga turun hujan abu tipis dari Gunung Merapi," ucap Muji.
Lanjut, ia menghimbau kepada warga selalu meningkatkan kewaspadaan, meningat fase erupsi Merapi telah mulai .
"Kami sudah menyusun skenario kedaruratan di Jrakah dan Klakah dengan meknisme dua relawan lokal mendampingi 10 keluarga," jelas dia.
"Sebab yang warga tak mau turun maka yang kami kuatkan relawan lokal bersama tokoh masyarakat," jawabnya.
Baca juga: Terjadi Guguran Awan Panas Kecil di Merapi dan Tidak Munculkan Hujan Abu, BPPTKG :Tetap Waspada
Baca juga: Daftar Kegiatan Dibatasi & Dilarang saat PSBB Klaten 11-25 Januari,dari Angkringan hingga Pernikahan
Dia berharap skenario tersebut bisa disimulasikan, sebab aktivitas gunung merapi cukup tinggi.
Ia menyebut ada 90 sukarelawan yang akan terlibat dalam skenario ini.
"Kami gandeng tokoh masyarakat untuk terus sosialisasi ke warga bahwa kondisinya tidak baik," jawabnya.
Imbauan BPBD Boyolali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali memperpanjang status siaga Gunung Merapi sampai 31 Januari 2021.
Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Bambang Sinung mengatakan perpanjangan status siaga Gunung Merapi mengacu laporan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta dengan melihat adanya kejadian guguran lava pijar dan awan panas.
"Karena itu berarti aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih terbilang tinggi.
Sehingga status masih dalam tingkat siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava pijar, awan panas, dan lontaran material vulkanik," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (7/1/2021)
Baca juga: Terjadi Guguran Awan Panas Kecil di Merapi dan Tidak Munculkan Hujan Abu, BPPTKG :Tetap Waspada
Baca juga: Putusan Hakim Kepada 2 Warga Klaten Pengeroyok Maling Sepeda Berakhir Ricuh, Langsung Minta Banding
Baca juga: 5 Fakta Laka Tunggal Pajero Keluar Jalur Tol di Boyolali, Alami Aquaplaning?
Baca juga: Begini Reaksi Bupati Klaten Sri Mulyani, Hadapi PSBB Jawa Bali yang Juga Sasar Solo Raya
Menurut Bambang, rekomendasi BPPTKG terhadap BPBD Kabupaten Boyolali masih sama saat awal terjadi kenaikan status dari waspada menjadi siaga.
Ia menambahkan, adanya kejadian guguran awan panas Gunung Merapi terjadi pada hari ini sekira pukul 08.02 WIB.
Awan panas tersebut tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimal 28 milimeter dan durasi 154 detik.
"Awan panas tersebut meluncur dan mengarah ke hulu Kali Krasak dengan tinggi kolom abu 200 meter," katanya
Bambang menyatakan, dari perkembangan aktivitas Gunung Merapi saat ini dinilai masih aman.
Kepada seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kebijakan daerah dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dengan radius 5 kilometer belum ada laporan mengenai adanya hujan abu vulkanik.
Dia menegaskan daerah bahaya letusan Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali meliputi Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur), dan Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi).
“Karena ada kemungkinan erupsi efusif, masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya," ujarnya.

Himbauan BPPTKG
Terpisah Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, aktivitas terbaru gunung merapi ada awan panas muncul pada maksimum 28 milimeter ke arah kali Krasak.
"Awan panas muncul 1 kali pukul 08.02 WIB ke arah kali krasak, dengan tercatat 28 milimeter," kata Hanik.
Kemudian, Hanik mengatakan jarak luncur tak teramati karena tertutup kabut.
" Jaraknya tidak teramati, durasi pendek, tinggi kolom 200 meter, kaena seismiknya cuma 140 detik dan apitudenya 25 milimeter," ujarnya.
Selanjutnya, Ia memastikan dari munculnya guguran awan panas ini tidak terjadi hujan abu.
Meskipun begitu, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat untuk tingkatkan kewaspadaan.
"Kita terus pantau, untuk masyarakat kami harap bisa mengikuti kebijakan pemerintah," harapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Meningkat, BPBD Boyolali Perpanjang Status Siaga