Berita Karanganyar Terbaru
Jalur Pendakian Gunung Lawu Tetap Buka saat PSBB, Namun Sepi Pendaki
Jalur pendakian Gunung Lawu tetap buka meski pemerintah Kabupaten Karanganyar menerapkan PSBB. Selama enam hari pelaksanaan masa PSBB, jalur pendakian
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jalur pendakian Gunung Lawu tetap buka meski pemerintah Kabupaten Karanganyar menerapkan PSBB.
Selama enam hari pelaksanaan masa PSBB, jalur pendakian melalui jalur Cemoro Kandang nampak sepi.
Menurut penjaga pos pendakian Cemoro Kandang, Agus Saryadi biasanya di awal tahun memang masih ada puluhan pendaki yang melalui pos Cemoro Kandang.
"Biasanya ada beberapa pendaki yang melalui jalur ini, tapi sekarang tidak ada sama sekali," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Ada Santri Positif Covid-19, 200 Santri di Salah Satu Ponpes di Colomadu Karanganyar Dipulangkan
Baca juga: Kemenag Karanganyar Tetap Buka Pendaftaran Pernikahan saat PSBB, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Baca juga: Ada 19 Hajatan di Gondangrejo, Terbanyak Saat PSBB Karanganyar, Camat : Semua Taat Protokol Covid-19
Baca juga: Sebelum Pulang, 200 Santri di Salah Satu Ponpes di Colomadu Jalani Rapid Test Antigen
Hal senada juga terasa di jalur pendakian Gunung Lawu via Cetho.
Menurut Koordinator Lapangan Pariwisata Karanganyar, Sunardi, bahwasanya pendaki di jalur Cetho hanya berkisar di bawah 10 orang.
"Hampir tidak ada, bahkan tidak sampai 10 orang," ungkapnya.
Sunardi juga menyebut efek musim hujan juga menjadi penyebab sepinya pendaki.
"Selain PSBB juga karena musim hujan yang membuat jalur pendakian jadi licin dan terjal," terangnya.

Padahal sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto masih mengizinkan untuk jalur pendakian dibuka untuk umum.
"Boleh dibuka tapi harus dibatasi jumlahnya hanya 350 orang, dan pendakian juga berwisata di area terbuka," kata Titis.
"Tanpa dibatasi pun jumlah pendaki tidak sampai," imbuhnya.
Wisata Boleh Buka
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karganganyar mengizinkan pariwisata swasta tetap buka selama PSBB mulai 11 - 25 Januari 2021.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Titis Sri Jawoto, kepada TribunSolo.com pada Senin (11/1/2021).
Pariwisata yang diizinkan buka ini adalah pariwisata swasta. Sementara pariwisata yang berada di bawah naungan Kemendikbud tetap tutup.
"Candi Sukuh, Cetho dan Museum Sangiran Klaster Dayu itu ada dibawah naungan Kemendikbud jadi besok kita tutup," katanya.

Adapun pelaku usaha wisata swasta dapat tetap membuka wahana mereka dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Tetap dengan protokol kesehatan yang ketat, galakkan Satgas Covid-19 serta harus tutup sebelum pukul 19.00 WIB," tegasnya.
Apabila masih membandel pihaknya beserta Satgas Covid-19 siap menutup dan membubarkan paksa area wisata.
"Mohon kerjasamanya ini diberi kesempatan untuk dimanfaatkan sebaik mungkin," jelasnya.
Baca juga: Terungkap, Temuan Mayat Mahasiswa Dibuang ke Parit: Dibunuh Teman Sendiri Gegara Tak Pinjami Uang
Baca juga: Tambah 3 Kasus, Total ada Delapan Santri di Salah Satu Ponpes di Colomadu yang Positif Covid-19
Secara terpisah area wisata Rumah Atsiri Indonesia menanggapi positif imbauan dari Kepala Disparpora Karanganyar tersebut.
Menurut Humas Rumah Atsiri Indonesia, Paramitha Widarini pihaknya akan memperketat pengawasan protokol kesehatan dan siap menegur tegas pengunjung yang melanggarnya.
"Kami sudah melakukan protokol ini sejak awal Covid-19, sehingga kali ini hanya pengetatan agar tak ada celah pelanggaran," kata Paramitha.
Selain itu pihak Hotel Nava Tawangmangu juga memperketat protokol kesehatan bagi tamu mereka.
Menurut Manajer Hotel Nava Tawangmangu, Arif Mardiyanto, pihaknya akan mengurangi jumlah kuota maksimal pengunjung di beberapa area seperti restauran dan kolam renang.
Untuk restauran dari yang menampung 50 persen kuota pengunjung dikurangi menjadi 25 persen.
Adapun kolam renang diberi durasi setiap 45 menit untuk 7 orang dewasa dan 3 anak-anak.
"Kami berharap dengan adanya beberapa upaya tersebut tidak akan mengurangi keinginan tamu untuk menginap karena kami justru ingin tetap menjaga keamanan dan kenyamanan semua tamu selama menginap di Nava Hotel dan tetap memberikan pengalaman yang tak terlupakan," kata Arif. (*)