RS Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo: Bakal Tampung Pasien dengan Gejala Ringan - Berat
RS Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo nantinya akan melakukan perawatan untuk pasien terpapar Covid-19 dengan gejala ringan - berat.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Ilham Oktafian
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - RS Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo nantinya akan melakukan perawatan untuk pasien terpapar Covid-19 dengan gejala ringan - berat.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Lapangan Benteng Vastenburg Letkol CKM dr. Ardianto, Sp.Rad (KRI) mengatakan, nantinya rumah sakit ini akan difungsikan merawat pasien dengan gejala ringan sampai berat.
"Kalau untuk OTG sudah ada Asrama Haji Donohudan di Boyolali," jelas dia, Jumat (15/1/2021).
Ardianto menuturkan, Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo ini memiliki kapasitas 100 tempat tidur pasien.
Baca juga: Penampakan RS Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo : Ada 100 Bed, TNI Siagakan 100 Nakes
Pasien dari Solo Raya siap untuk dilakukan perawatan di RS ini.
Apalagi saat ini kondisi Rumah Sakit di Solo Raya banyak yang penuh karena menampung Pasien Covid-19.
"Kami siapa melayani siapapun," papar Ardianto.
Tenda Dilengkapi Hepa Filter
Tenda yang digunakan untuk Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg, Solo akan dilengkapi Hepa Filter.
Hal ini dijelaskan Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Lapangan Benteng Vastenburg Letkol CKM dr. Ardianto, Sp.Rad (KRI).
Ardianto mengatakan, nantinya RS Darurat akan dilengkapi dengan fasilitas Hepa Filter.
Baca juga: Ada RS Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Tengah Kota Solo, Danrem : Warga Tidak Perlu Khawatir
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, Hepa Filter ini adalah penyaring yang mampu membasmi partikel udara terkecil.
"Fasilitas bukan tenda biasa, nanti ada hepa filter mengamankan nakes," papar Ardianto, Jumat (15/1/2021).
Dia mengatakan, Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo ini adalah perpanjangan tangan RST Slamet Riyadi.
Nantinya ada berbagai fasilitas yang disediakan di RS ini termasuk laboratorium.
"Kami melayani masyarakat nantinya," papar dia.
Danrem Minta Masyarakat Tak Khawatir
Sementara itu, Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta Kolonel (Inf) Rano Tilaar meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya rumah sakit darurat Covid-19.
Rano Tilaar mengatakan, penempatan rumah sakit darurat ini sudah melalui berbagai pertimbangan mantang.
Dia memastikan, posisi Benteng Vastenburg dikelilingi gedung yang tinggi dan aktivitas dipantau dengan ketat.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," terang dia saat mempersiapkan perlengkapannya bersama pasukan, Jumat (15/1/2021).
Selain itu, pihaknya juga sudah memastikan kebersihan dan fasilitas di lokasi karena juga disediakan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK).
"Masyarakat tidak perlu takut, karena ini tembok besar parit lebar, lapangan cukup luas," jelas dia menekankan.
Bangun RS Darurat di Vastenburg
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat membangun rumah sakit darurat Covid-19 di dalam Benteng Vastenburg Solo.
Pembangunan rumah sakit di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo ini di tengah angka kasus Covid-19 meroket.
Apalagi beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo menyebut kasus per hari mencapai ratusan orang terbesar selama pandemi.
Baca juga: Di Tengah Datangnya Vaksin Sinovac, Corona di Solo Meroket 250 Kasus Sehari,Tertinggi Selama Pandemi
Baca juga: Belasan Tenaga Kesehatan di Solo Batal Disuntik Vaksin Covid-19 Hari Pertama, Ternyata Ini Sebabnya
Belum lagi, banyaknya rumah sakit sudah overload dan Solo menjadi pusat rujukan di daerah sekitarnya seperti dari Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali hingga Sragen.
Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta Kolonel (Inf) Rano Tilaar memaparkan, alasan dibangunnya rumah sakit darurat lantaran Solo selama ini banyak menjadi rujukan pasien Covid-19.
Berdasarkan hal tersebut, pimpinan TNI Angkatan Darat mengalokasikan rumah sakit lapangan untuk menangani Covid-19.
Lokasi bagian dalam Benteng Vastenburg ini dipilih lantaran dekat dengan RST Slamet Riyadi yang berada di Kecamatan Laweyen.
"Karena harus di dekat RST Slamet Riyadi jaraknya 1-2 KM," papar dia saat memberikan jumpa pers langsung berserta peninjauan, Jumat (15/1/2021).
Dia menyebut, nantinya ada 100 tempat tidur yang disediakan untuk menampung pasien Covid-19 dari Solo Raya.
Adapun pembangunan rumah sakit darurat ini ditergetkan idealnya 7 hari.
"Itu hitungannya sejak barang - barang tiba, nanti dimobilisasi dari Jakarta," jelasnya.
Baca juga: Ikuti Jejak Solo, Bupati Sukoharjo Wardoyo & Klaten Sri Mulyani, Revisi Jam Malam Warung Selama PSBB
Baca juga: Overload, Pasien Covid-19 di RS UNS Solo Pun Harus Antre dan Tunggu Kamar Kosong, Begini Kondisinya
Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan rumah sakit darurat ini nantinya meliputi 20 tenda seperti tenda pasien, tenda nakes, tenda laboratorium hingga tenda isolasi.
Diperkirakan tenda dan keperluan lainnya untuk pembangunan rumah sakit darurat ini akan datang pada 21 Januari 2021.
Nantinya ada 20 tenda yang dibangun dengan 12 fungsi yang akan dibangun.
"Fungsi perawatan, fungsi komando, fungsi isolasi, dan lain sebagainya," kata dia.
Meroket Tajam
Sementara, kasus Covid-19 di Kota Solo justru meroket di tengah masa PSBB yang baru dimulai tanggal 11 hingga 25 Januari 2021 mendatang.
Tercatat dalam 3 hari terakhir, angka Covid-19 sudah menembus 728 kasus.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut, tambahan yang terbilang fantastis itu disebabkan momen libur panjang Natal dan Tahun Baru.
"Ya jelas, kemarin habis 300 lalu 178 (kasus)," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS : TNI Bangun RS Darurat Covid-19 di Benteng Vastenburg Solo, Sediakan 100 Tempat Tidur
Baca juga: Kesaksian Kapolresta Solo, Setelah Sehari Disuntik Vaksin Covid-19 : Tidur Nyenyak, Pagi Sudah Gowes
"Seacara nasional juga naik terus," imbuhnya menekankan.
Rudy sapaan akrabnya pun berharap vaksinasi Covid-19 yang mulai dilakukan di beberapa puskesmas di Solo membantu menekan angka meroketnya kasus.
"Harapannya dengan vaksinasi kekebalan tubuh masyarakat meningkat 3 kali lipat," harap Rudy.
"Tentunya dengan vaksin ini membuat masyarakat tidak mudah terpapar," imbuhnya.
Kendati demikian, sambung Rudy kehadiran vaksin Covid-19 bukan menjadi satu-satunya obat.
Karena lanjut dia, yang terpenting penerapan protokol kesehatan secara super ketat.
"Vaksin covid bukan satu-satunya pencegahan, yang penting 3M," tandasnya. (*)