Terungkap Motif Pembunuhan Fathan, Pemuda di Karawang yang Jasadnya Ditemukan di Pesawahan
Fathan Ardian menjadi korban pembunuhan karena menolak meminjami uang pada pelaku.
Sempat terjadi adu fisik antara mereka berdua. Jo kemudian membenturkan kepala Fathan ke tembok. Saat tubuh Fathan terlentang, Jo mencekiknya.
"Beberapa waktu kemudian (Fathan) meninggal dunia," kata Rama.
Baca juga: Kata Terakhir Korban Pembunuhan di Wonogiri, Bapak Pie? : Saat Pelaku Tusuk Perut Bertubi-tubi
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri: Pelaku Ketuk Jendela Rumah, Ayah Korban Juga Ikut Dibacok
Husain yang sejak awal menunggu di luar, akhirnya masuk ke dalam kontrakan. Sempat terjadi perdebatan antara Husain dan .
Husain kemudian membantu Jo mengikat kedua tangan dan kaki Fathan.
Tubuh korban kemudian dibuat dalam posisi bungkuk dan dililit plastik dan bed cover. Jasad korban kemudian ditinggal di kamar kos.
Pada Senin (11/1/2021), Jo kemudian mengirimkan pesan dengan menggunakan nomor Fathan kepada keluarganya korban.
Jo meminta uang tebusan Rp 400 juta, apabila keluarga ingin Fathan selamat. Jo kemudian mengirim nomor rekening atas nama Husain.
"Posisinya korban sudah meninggal," kata Rama..
Pada Selasa sekitar pukul 24.00 WIB, Jo, Husain dan Rio membawa jasad Fathan ke Cilamaya menggunakan mobil minibus Carry pinjaman.
Keesokan harinya, dua orang warga yang tengah lari pagi menemukan jasad Fathan di parit.
Pelaku tabrak gerobak soto

Jo dan dua rekannya ditangkap pada Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.
Dengan taktik khusus, polisi menangkap tersangka di depan pabrik mobil di kawasan BIC Cikampek. Sementara Jo melarikan diri.
"Penangkapan tersangka utama hampir melarikan diri, mungkin karena sudah feeling mau ditangkap," ujar Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Jumat (15/1/2021).
Petugas langsung mengejar pelaku. Dengan terpaksa petugas menabrak motor yang dikendarai Jo.