Begini Identifikasi Korban Kecelakaan Pesawat, Sampai Tempat Nongkrongnya Pun Bisa Jadi Sumber Data
Berminggu-minggu ini operasi pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu dilakukan.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Khusus sidik jari, kata Widodo, korban yang dibawah 17 tahun sulit dicari data lengkap sidik jari karena belum memiliki KTP.
Baca juga: Anak-anak Temukan Bagian Tubuh Diduga Korban Sriwijaya Air saat Bermain, Sisakan Helai Rambut
Baca juga: Video Petugas Damkar Cari Puing Sriwijaya Air di Tengah Laut Viral, Sebut Ada Suara Minta Tolong
Begitu pun data odontologi karena tidak semua dokter selalu menyimpan rekaman gigi pasiennya.
“Sulit mendapatkannya,” katanya.
Sementara dari data medis diambil dari penampakan tulang, tato atau pernah memiliki cacat pasca operasi.
Sedangkan data properti diambil dari barang-barang yang dibawa maupun yang sering dipakai korban.
”Yang dibawa maupun ditinggalkan oleh si korban diambil datanya, siapa tahu properti ini mengandung DNA, misalnya baju yang belum dicuci di rumah, banyak sumber DNA," akunya.
"Bahkan bisa diambil DNA dari kerah baju yang belum dicuci,” imbuhnya.
Keluarga Ikhlas
Sementara, Ernawati dan Sri Wisnuwati, sosok istri yang menunggu Riyanto dan Suyanto harus rela mengkhilaskan kepergian suaminya selama-lamanya.
Meski tak bisa memeluk jasadnya terakhir kalinya, keluarga tersebut ikhlas.
Mengingat operasi pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) resmi dihentikan pada Kamis (21/1/2021) kemarin.
Selama 12 hari pencarian, jasad dua orang warga asal Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen yakni Suyanto (40) dan Riyanto (32) tidak ditemukan.

Baca juga: Pencarian Sriwijaya Air Dihentikan, 15 Korban Belum Ditemukan, Nasib Captain Afwan Dipertanyakan
Baca juga: Anak-anak Temukan Bagian Tubuh Diduga Korban Sriwijaya Air saat Bermain, Sisakan Helai Rambut
Kades Katelan, Kunto Cahyono menuturkan bahwa keluarga korban sudah ikhlas jika memang jenazah kedua orang itu tidak ditemukan.
Meskipun tak bisa memeluk jasad suaminya yang terakhir kalinya.
"Keluarganya sudah pasrah kalau memang jasadnya tidak ditemukan," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (22/1/2021).