Update Gunung Merapi
Hujan Abu Tebal Guyur di Tiga Desa di Boyolali Pasca Erupsi Merapi, BPBD Siapkan 12.000 Masker
Hujan abu mengguyur wilayah di Kabupaten Boyolali, terutama daerah yang berada cukup dekat dengan Merapi.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Adapun di kawasan tersebut, runtuhan abu hingga pasir hingga cukup tebal memenuhi atap dan jalanan pasca letusan cukup besar.
Selain di Klaten, di kawasan Kabupaten Boyolali juga terjadi hujan abu sehingga langit tampak pekat.
Adapun pasca letusan tidak bisa yang menyebabkan hujan abu dan pasir, membuat langit gelap dan jarak pandang terbatas.
Menghebohkan Warga
Sebelumnya, erupsi Gunung Merapa pada siang ini Rabu (27/1/2021) menghebohkan warga karena begitu besar.
Adapun erupsi yang terjadi sekitar pukul 13.45 WIB tidak seperti biasanya.
Mengingat berminggu-minggu ini, erupsi masih standar.
Kolom raksasa abu vulkanik membubung dari puncak, bisa dilihat secara jelas dari sekitar kawasan Cangkringan, Sleman, DIY.
Sebagian warga was-was dan degdegan menyaksikan letusan besar yang diawali rentetan luncuran awan panas sejak Selasa (26/1/2021).
Sebagian tubuh gunung tertutup awan tebal, sehingga tidak bisa dilihat secara seksama apakah ada runtuhan besar atau guguran besar material. Termasuk arah gugurannya.
Baca juga: Merapi Erupsi, Muntahkan Lava ke Arah Magelang, Kawasan Boyolali Tak Terdampak
Baca juga: Hujan Abu Merapi Turun di Deles Klaten, Warga Tetap Tenang: Beraktivitas Seperti Biasa
Foto dan rekaman video pendek dari warga memperlihatkan bubungan awan panas dan abu vulkanik terlihat sangat dekat jaraknya dari permukiman warga di Cangkringan.
Laporan lengkap dari lapangan sedang dihimpun. Aktivitas vulkanik Merapi Selasa (26/1/2021) hingga Rabu (27/1/2021) pagi terpantau sangat tinggi.
Frekuensi guguran dan luncuran awan panas (awan piroklastika) tercatat meningkat cukup tajam dibanding hari-hari sebelumnya.
Arah guguran dan luncuran tetap ke barat daya, ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
Rabu pagi sekitar pukul 08.30 WIB, terlihat luncuran awan panas menimbulkan seperti kolom raksasa vertikal akibat tertiup angin kuat dari arah barat menuju ke timur gunung.