Update Gunung Merapi
Gunung Merapi Erupsi, Pengungsi di Desa Tlogolele Keluhkan Gangguan Kesehatan
Sejumlah pengungsi di di Tempat Penampungan pengungsi sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali mulai mengeluhkan kondisi ke
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
Itu terhitung sejak penetapan status Siaga III Gunung Merapi pada 5 November 2020.
Sekretaris Desa Tlogolele, Nigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan TPPS saat dihuni 241 jiwa pengungsi.
Baca juga: Jenazah Tiba Ditandu Prajurit Kopassus, Wismoyo Arismunandar Dikenal Sebagai Jenderal Kharismatik
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Warga Dua Dukuh di Desa Tlogolele Dengar Suara Gemuruh, Tidak Ada Hujan Abu
Mereka didominasi kelompok rentan, diantaranya lansia, ibu hamil, anak-anak, balita, dan difabel.
"Kalau mereka jenuh, pasti," kata Neigen kepada TribunSolo.com, Kamis (28/1/2021).
Guna menghilangkan kejenuhan pengungsi, sejumlah kegiatan sudah dipersiapkan perangkat Desa Tlogolele.
Setiap pagi, ibu-ibu diajak memasak sarapan untuk para pengungsi.
"Bersih-bersih wilayah sekitar tempat pengungsian," ucap Neigen.
Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah ibu tengah merebus air dengan panci.
Air itu akan digunakan untuk membuat minuman hangat atau sekedar keperluan mandi anak-anak dan balita.
Beberapa ibu tengah menjemur pakaian hasil cucian mereka.
"Kalau malam, para pengungsi diajak nonton bersama ketoprak dan wayang," tutur Neigen.
Tak Diguyur Hujan Abu
Kawasan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali tidak diguyur hujan abu vulkanik Gunung Merapi.
Padahal jarak Desa Tlogolele dengan puncak Gunung Merapi tidak begitu jauh.
Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra menjelaskan, arah angin menuju ke timur, sehingga membuat Desa Tlogolele tidak terjadi hujan abu vulkanik.