Update Gunung Merapi
Nestapa Penjual Masker di Cepogo Boyolali, Terdampak Abu Vulkanik, Sudah Berjam-jam Baru Laku 3 Buah
Aktivitas perekonomian warga Desa Mliwih, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali terdampak serius setelah hujan abu.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Aktivitas perekonomian warga Desa Mliwih, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali terdampak serius pasca hujan abu vulkanik Gunung Merapi.
Penjualan masker di pinggir jalan menjadi satu di antaranya.
Pasalnya, dagangan warga yang dijual di pinggir jalan sering terkena abu vulkanik Gunung Merapi.
Seperti yang dialami, Suprih (32).
Ia secara berkala membersihkan dagangan maskernya menggunakan kemoceng.
"Sekarang sering dibersihkan setiap beberapa menit sekali," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Warga Desa Balenrante Pilih Bertahan di Pengungsian, Tak Berani Pulang karena Risiko Merapi Erupsi
Baca juga: Foto-foto Beratnya Menjalani Kehidupan, Dampak Abu Vulkanik Pasca Merapi Erupsi di Cepogo Boyolali
Suprih mengungkapkan hujan abu vulkanik Gunung Merapi berdampak ke penjualan maskernya.
Penjualannya kini tak lagi lancar.
Masker yang dijualnya dari harga Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu kini penjualannya seret.
"Biasanya kalau pagi sudah laku berapa puluh biji. Tapi ini tadi baru 3 biji saja," ungkapnya.
Menurut Suprih, itu terjadi lantaran masyarakat memilih tinggal diam di dalam rumah.
"Karena kalau berpergian, berpikir nanti kena debu lalu batuk pilek, takut dikatakan kena Covid-19," ujarnya.
Beratnya Menjalani Kehidupan
Dampak letusan Gunung Merapi yang menyebabkan material berhamburan seperti pasir dan abu masih terlihat di Kabupaten Boyolali.