Update Gunung Merapi
Terbangkan Drone, BPPTKG Sebut Erupsi Eksplosif Masih Mungkin Terjadi dan Jarak Luncur Guguran 5 Km
Jarak luncur awan panas guguran masih dalam rekomendasi jarak bahaya yang telah ditetapkan, yaitu pada jarak maksimum 5 km.
Hujan Abu di Kemalang
Sementara, hujan abu vulkani masih terjadi Rabu (27/1/2021) malam hingga Kamis (28/1/2021) dini hari.
Di antaranya terjadi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.
Fenomena ini sempat berhenti pada sore hasi pasca Gunung Merapi erupsi, tetapi malam hukan abu kembali bahkan pasir.
Akibatnya ratusan warga Desa Tegalmulyo mengungsi di Tempat Evakuasi Sementara TES Desa Tegalmulyo.
Relawan Pengungsi Merapi di Desa Tegalmulyo, Purnama mengatakan hujan tersebut terjadi tadi malam secara terus menerus.
Baca juga: Keluar Gunung Merapi Erupsi, Teriakan Warga Balerante Klaten Meminta Tetangganya Amankan Diri
Baca juga: Demi Jaga Aset hingga Hartanya, Ada Warga Lereng Gunung Ogah Mengungsi, Meski Merapi Erupsi Dahsyat
"Tadi malam terjadi hujan abu sama pasir, sekitar pukul 20.30 WIB, dan terjadi trus menerus," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (28/1/2021).
Purnama mengatakan hujan abu tersebut terjadi hingga pukul 00.30 WIB, Kamis (28/1/2021).
Kemudian akibat hujan abu yang terjadi mulai pukul 13.30 WIB hingga dini hari, setidaknya ada 118 jiwa di 3 Dukuh yang mengungsi di TES.
"Hujan abu sempat terjadi hingga dini hari, untuk saat ini kondisi sudah mandali, dan pagi tadi warga kembali beraktivitas" ucap Purnama
Kesaksian Warga
Sebelumnya, warga Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten menyaksikan detik-detik Gunung Merapi erupsi dahsyat.
Detik-detik mendebarkan saat bunyi letusan yang tidak seperti biasanya masih membekas di warga lereng gunung tersebut.
Di antaranya disaksikan langsung warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Rabu (27/1/2021).
Kepala Desa Balerante, Sukono mengatakan, meski hujan abu terjadi di wilayahnya tetapi terjadi di kawasan Desa Tegalmulyo, tetapi warganya panik saat itu.
