Berita Sragen Terbaru
Terungkap Sebab Ibu Muda 25 Tahun Gantung Diri di Sragen, Gegera Pisah Ranjang & Meminta Rujuk?
Bayan Desa Klandungan, Suprapto menjelaskan bahwa KA sudah pisah ranjang dengan suaminya YN.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Penyebab bunuh diri seorang ibu muda berinisial KA (25) asal Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen perlahan mulai terungkap.
Bayan Desa Klandungan, Suprapto menjelaskan bahwa KA sudah pisah ranjang dengan suaminya YN.
"Kurang lebih sudah pisah ranjang selama dua tahun," ujar dia kepada TribunSolo.com, Senin (1/2/2021).
KA pun berinisiatif datang ke rumah YN untuk meminta rujuk kembali.
"Istrinya mau rujuk kembali sama YN," tuturnya.
Namun demikian, baru dua hari di rumah YN, KA malah nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
"Kejadiannya kemarin sekitar pukul 10.00 WIB," kata dia.
Suami Kaget Dapati Istrinya
Sebelumnya, ibu muda asal Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, perempuan itu berinisial KA (25).
Saat itu Minggu (31/1/2021) sekitar pukul 10.00 WIB, suami korban yaitu YN baru pulang dari pasar dan mencari di mana istrinya.
Kemudian YN mengelilingi rumahnya guna mencari keberadaan sang istrinya.
Ketika sampai di belakang rumahnya, YN kaget melihat istrinya KA bunuh diri.
Baca juga: Paguyuban Perangkat Desa Sragen Blak-blakan, Jika Surat Pemkab Tak Berlaku : Pensiun Tetap 65 Tahun
Baca juga: Isi Surat Pria di Semarang yang Gantung Diri di Warung: Merasa Tak Diterima di Keluarganya
Jasad KA tergantung pada seutas senar di atas sumur.
Kapolsek Ngrampal, AKP Lukman Tri Nofianto menjelaskan, dugaan korban nekat bunuh diri karena depresi.
"Info dari masyarakat sekitar kalau dia mengalami depresi," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (1/2/2021).
Diakuinya, kejadian itu sempat menggegerkan warga sekitar.
"Setelah menerima laporan kami olah tempat kejadian perkara (TKP)," aku dia.
"Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan," tuturnya.
Kasus di Wonogiri
Sementara itu, pelaku pembunuhan wanita di Wonogiri Yahmin alias Parlan (57) warga Dusun Jaten RT 4/RW 6 Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri nekat mengakhiri hidupnya sendiri di kebun milik warga.
Dia bunuh diri usai menghabisi tetangganya SZ (34) warga Dusun Ngroto RT 3/RW 1 Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Minggu (27/12/2020).
Menurut keterangan anggota keluarga Korban SZ, Seno, jenazah Yahmin ditemukan pada Senin (28/12/2020) sekira pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Wanita di Wonogiri Seorang PNS, Polisi Duga Ada Motif Asmara
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri: Pelaku Ketuk Jendela Rumah, Ayah Korban Juga Ikut Dibacok
"Sebelum SZ dikebumikan pukul 09.00 WIB, pelaku ditemukan sudah gantung diri di Pohon Cengkeh," katanya.
Lokasi yang dijadikan bunuh diri pelaku berada di kebun milik warga, yang jaraknya 100 meter dari lokasi korban menghabisi nyawa SZ.
"Dia bunuh diri menggunakan tali yang ada dijaket itu," ucapnya.
Seno menambahkan, dari informasi yang ia dengar, sebelum pelaku gantung diri, pelaku sempat mencoba bunuh diri dengan minum obat tanaman.
"Itu sempet minum obat jagung, mungkin biar overdosis," ucapnya.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Wonogiri IPTU Ghala Rimba mengatakan, pelaku tewas saat pihak kepolisian masih melakukan penyidikan.
"Saat kami memburu pelaku, didapati pelaku telah ditemukan tewas gantung diri," tandasnya.
Gantung Diri Usai Membunuh Korban
Yahmin alias Parlan (57) warga Dusun Jaten RT 4/RW 6 Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri ditemukan tewas gantung diri, Senin (28/12/2020).
Kasateskrim Polres Wonogiri IPTU Ghala Rimba mengatakan, Yahmin diduga pelaku pembunuhan SZ (34) warga Dusun Ngroto RT 3/RW 1 Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri.
Selain membunuh SZ, pelaku juga membacok ayah korban bernama Marino (52) hingga sempat kritis.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri: Pelaku Ketuk Jendela Rumah, Ayah Korban Juga Ikut Dibacok
Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Wanita Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan Bersimbah Darah di Wonogiri
"Saat kami memburu pelaku, didapati pelaku telah ditemukan tewas gantung diri," katanya.
Pelaku memdatangi rumah korban pada Minggu (27/12/2020), sekira pukul 22.30 WIB.
"Pelaku mengetuk jendela samping, lalu suami saya mau memeriksa malah dibacok," kata Narni, Senin (28/12/2020).
Korban yang mengetahui ayahnya di bacok, langung menjerit.
"Anak saya lalu ditarik pelaku dan dibacok," imbuhnya.
Narni kemudian memegangi suami dan minta tolong.
Mendengar suara minta tolong dari Narni, warga sekitar langsung mendatangi rumah korban.
"Saya minta tolong korban masih dibacok, sampai warga datang pelaku baru lari," jelasnya.
SZ ditemukan tewas bersimbah darah di halaman rumahnya, dengan luka bacok disekujur tubuh.
Sementara Marino mengalami luka di bagian kepala dan sempat dilarikan ke rumah sakit.
Marino sempat kritis, namun kini kondisinya sudah membaik dengan 13 jahitan.
Bacok Ayah Korban
Pelaku pembunuhan seorang wanita berinisial SZ (34) warga Dusun Ngroto RT3/RW1 Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri juga membacok ayah korban berinisial M.
Pelaku yang diketahui berinisial Y, mendatangi rumah korban pada Minggu (27/12/2020).
Menurut keterangan dari keluarga korban, pelaku sempat datang ke rumah korban sekira pukul 22.30 WIB.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Wanita Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan Bersimbah Darah di Wonogiri
Baca juga: Tak Terima Kakak Perempuannya Sering Diajak Pergi, Pemuda Ini Nekat Bacok Tetangga hingga Luka Berat
"Pelaku mengetuk jendela samping, lalu suami saya mau memeriksa malah dibacok," kata Narni, Senin (28/12/2020).
Korban yang mengetahui ayahnya di bacok, langung menjerit.
"Anak saya lalu ditarik pelaku dan dibacok," imbuhnya.
Narni kemudian memegangi suami dan minta tolong.
Mendengar suara minta tolong dari Narni, warga sekitar langsung mendatangi rumah korban.
"Saya minta tolong korban masih dibacok, sampai warga datang pelaku baru lari," jelasnya.
Terpisah, Kasateskrim Polres Wonogiri IPTU Ghala Rimba mengatakan ayah korban lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Ia mengalami luka bacok di kepala dengan 13 jahitan.
"Ayah korban sempat kritis. Namun saat ini sudah sadar. Sehingga ia bisa memberikan keterangan terkait kejadian itu," katanya.
"Ia juga mengetahui siapa pelaku yang tega melukai dirinya dan membunuh anaknya tersebut," tandasnya.
*Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001. (*)