Fakta Dibalik Satu Keluarga di Surabaya Kompak Jadi Copet, Setiap Orang Punya Peran Masing-masing
Heboh sebuah keluarga di Surabaya kompak jadi pencopet. Bahkan, setiap orang punya perannya masing-masing.
TRIBUNSOLO.COM - Satu keluarga di Surabaya menggegerkan pulik lantaran kompak menjadi copet.
Bahkan, setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing dalam menjalankan aksinya tersebut.
Kini satu keluarga copet tersebut sudah diamankan pihak kepolisian pada Minggu (24/1/2021).
Diketahui, mereka adalah ayah berinsial RDA (50), ibu berinisial AY (41), dan anaknya berinisial ORT (27). Mereka merupakan warga Jalan Darmo Permai.

Baca juga: Bukan Sinetron, Keluarga Pencopet Ternyata Ada di Surabaya: Ayah, Ibu dan Anak Saling Bagi Peran
Baca juga: Aksi Pencopetan di Surabaya Libatkan 1 Keluarga: Ayah Bertugas Pantau Situasi, Ibu Alihkan Perhatian
Baca juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Minggu 28 Juni 2020, Ada Awas Banyak Copet di RCTI & Ojol Story di Trans 7
Dalam melakukan aksinya, satu keluarga ini dibantu satu orang eksekutor berinisial SW, warga Kecamatan Tambaksari, yang merupakan teman dari AY.
Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizki Wicaksana mengatakan, keluarga ini memiliki peran masing-masing saat melancarkan aksinya.
Saat beraksi, kata Arief, sang ibu berperan mengalihkan perhatian korban, sementara suaminya bertugas sebagai pengawas.
Sedangkan anaknya bertugas melemparkan dompet yang dicopet kepada penadah.
"Sementara eksekutor copet adalah orang lain yang masih teman dari sang ibu," kata Arief saat dikonfirmasi, Selasa (2/2/2021).
Kata Arief, mereka ditangkap setelah melakukan aksi copet di Pasar Pagi Tugu Pahlawan, pada 24 Januari 2021.
Saat itu, korbannya Ervi Ananda Ayu yang melapor ke polisi jika ponselnya raib dicopet.
Polisi yang mendapat laporan itu kemudian mendatangi lokasi kejadian hingga berhasil menangkap pelaku.
"Dari laporan itu, kami bergerak menangkap kawanan copet dimaksud, termasuk menangkap penadah yang menyimpan banyak barang bukti hasil aksi copet kawanan tersebut," jelasnya.
Kepada polisi, keempat pelaku mengaku kerap beraksi di pusat perbelanjaan di Surabaya Utara.
Selain itu, mereka juga beroperasi di Pasar Tugu Pahlawan, Pasar Turi, dan Jembatan Merah Plasa.