Solo Raya Dikepung Banjir
110 Jiwa di Kampung Sewu Kebanjiran Bengawan Solo, Ada yang Tidur di Tanggul hingga ke Rumah Saudara
Ketua Sibat Kampung Sewu Budi Utomo mengatakan, ada 25 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 110 jiwa terdampak banjir.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Setelah itu air tambah tinggi dan memulai masuk ke rumah warga Kamis (4/2/2021) pukul 03.00 WIB saat warga sudah terlelap tidur.
• Belum Berakhir Bencana di Wonogiri, Sempat Banjir dan Longsor, Kini Puluhan Rumah Rusak Disapu Lisus
• Puluhan Warga Grogol Mengungsi di Masjid, Banjir Kiriman dari Bengawan Solo Rendam Permukiman
Mengingat pagi buta tersebut, warga masih enak-enaknya menikmati rehat malam.
"Kami mulai khawatir kalau naik semalam itu," tutur dia kepada TribunSolo.com.
Di tengah naiknya air dari sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, alarm berwarna merah meraung-raung sehingga warga bersiap.
Saat itu warga mulai memindahkan barang - barang elektronik dan sepeda motor ke tempat yang lebih aman.
Hal itu agar barang - barang tersebut tidak rusak bila terkena air.
Bahkan banyak warga yang rumahnya terdampak parah memilih mengungsi.
"Kalau kami itu warga sini, sudah hujan sehari pasti waspada," kata dia.
Lebih lanjut dia menerangkan, banjir di wilayah tersebut sudah sering terjadi setiap tahunnya.
Dia menceritakan, banjir yang paling besar terjadi pada 2006 lalu.
"Tapi yang ini air mulai surut," aku dia.
Tidak Hanya Solo
Sebelumnya, sejumlah kabupaten/kota di Solo Raya dikepung banjir, Kamis (4/2/2021).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ada ratusan hingga ribuan rumah terendam banjir sejak dini hari hingga kini pukul 07.30 WIB masih terjadi.
Banjir diakibatkan hujan sejak Rabu (3/2/2021) malam hingga dini hari tadi sehingga Bengawan Solo hingga anak-anak sungai lainnya meluap.