Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Selama Gerakan Jateng di Rumah Saja, Operasi Yustisi di Sragen Dilakukan dari Pagi hingga Malam Hari

Selama Gerakan Jateng di Rumah Saja berlangsung, petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI, dan Polri di Kabupaten Sragen akan sering melakuka

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Ilustasi operasi yusitisi 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Selama Gerakan Jateng di Rumah Saja berlangsung, petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI, dan Polri di Kabupaten Sragen akan sering melakukan operasi Yustisi.

Gerakan Jateng di Rumah Saja berlangsung hari ini dan besok, Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).

Sehingga selama gerakan tersebut berlangsung, masyarakat akan lebih didorong untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Kepala Seksi (Kasi) Kerjasama dan Bina Potensi Masyarakat Satpol PP Sragen, Joko Pinarmo mengatakan, dalam sehari, petugas akan menggelar operasi yustisi beberapa kali.

"Selama dua hari ini kami patroli sebanyak lima kali," katanya kepada Tribunsolo.com, Sabtu (6/2/2021).

Tetap Nekat Keluar Rumah, Sesampai di Alun-alun Sragen Begitu Kagetnya, Sepi Kosong Pengunjung

Tak Jauh Beda, Jalanan di Pusat Sragen Ramai Meski Jateng di Rumah Saja, Tetapi Alun-alun Sepi PKL

Vaksinasi Corona Tahap II di Sragen Segera Dimulai, Tapi Sabar, Belum Sasar Masyarakat pada Umumnya

Partai Demokrat Digoyang Isu Kudeta, DPC Demokrat Sragen Solid Dukung AHY

Patroli dan operasi yustisi ini sudah dimulai pagi tadi, yang menyasar sejumlah lokasi keramaian di Kabupaten Sragen.

"Tadi kami mulai operasi yustisi pukul 09.00 WIB sampai selesai."

"Kemudian nanti pukul 20.00 WIB mulai operasi lagi," katanya.

Lalu untuk Minggu (7/2/2021) besok, lanjutnya, patroli akan dilaksanakan pada pagi, siang, dan malam.

"Jadi pagi, siang, dan malam besok kami akan patroli," ucapnya.

Selama diberlakukannya dua hari di rumah saja, pihaknya menyasar kerumunan.

"Baik itu pelaku usaha maupun masyarakat umum yang berkerumun akan kami datangi," tegas Joko.

Menurut dia, siapa saja diizinkan beraktivitas tapi protokol kesehatan harus ditegakkan.

Sementara, untuk di operasi yustisi tingkat kecamatan mulai dari jogo tonggo, polsek, dan koramil juga berpatroli dalam rangka giat dua hari di rumah saja.

Datangi Lokasi Bisnis yang Langgar Protkes

Kantor jasa pengiriman di Kabupaten Sragen didatangi oleh Satgas Penanganan Covid-19 Sragen, Sabtu (6/1/2021).

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen bersama TNI dan polisi melakukan operasi yustisi selama gerakan dua hari di rumah saja.

Kepala Seksi (Kasi) Kerjasama dan Bina Potensi Masyarakat Satpol PP Sragen, Joko Pinarmo mengatakan, pihaknya mendatangi kantor tersebut lantaran ada karyawannya yang tidak memakai masker.

"Tadi ada satu atau dua orang yang enggak pakai masker," paparnya kepada Tribunsolo.com, Sabtu (6/1/2021).

Satgas Penanganan Covid-19 Sragen mendatangi sebuah kantor jasa pengiriman karena melanggar protokol kesehatan, Sabtu (6/2/2021).
Satgas Penanganan Covid-19 Sragen mendatangi sebuah kantor jasa pengiriman karena melanggar protokol kesehatan, Sabtu (6/2/2021). (Tribunsolo.com/Rahmat Jiwandono)

Satgas Penanganan Covid-19 Sragen juga mendapati belum adanya tempat cuci tangan di kantor jasa pengiriman itu.

"Padahal sudah ada di Peraturan Bupati (Perbup) nomor 54 bahwa pelaku usaha wajib membuat tempat cuci tangan," ujar dia.

Selain itu, pelaku usaha diwajibkan untuk jaga jarak dan tidak membuat kerumunan.

Joko menyebut, pihaknya tidak memberi sanksi kepada kantor jasa pengiriman itu.

"Saat ini sifatnya masih kami beri imbauan dahulu," tambahnya.

Ia meminta semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan.

Apes Benar, Maling di Solo Curi Motor Scoopy Tetapi Tinggalkan Vario, Kini Nasibnya di Ujung Tanduk

Video Istri Pergoki Suami Sedang Selingkuh di Kamar Hotel Viral, Ngamuk Tak Bisa Tahan Sakit Hati

Alun-alun Sepi

Hari pertama gerakan 'Jateng di Rumah Saja' membuat Alun-alun Sasana Langen Putra di Kabupaten Sragen sepi dari PKL dan pengunjung.

Berdasarkan pantauan Tribunsolo.com, biasanya Alun-alun yang menjadi tempat bermain dan berkumpul untuk warga, kini sepi dan sunyi.

Namun, pada Sabtu (6/2/2021) ini nampak tak kurang dari 10 orang yang ada di Alun-alun.

Seorang pengunjung, Nita menuturkan bahwa ia datang ke Alun-alun untuk menikmati akhir pekan.

"Ini kan hari sabtu jadi main ke sini," katanya.

Ia kaget ketika mengetahui kondisi Alun-alun sunyi karena gerakan 'Jateng di Rumah Saja'.

"Pas sampai di alun-alun kok enggak banyak orang," akunya.

"Kayaknya orang-orang malas untuk keluar rumah karena tahu ada gerakan dua hari di rumah saja," terang dia.

Alun-alun sepi dari PKL saat 'Jateng di Rumah Saja' di Jalan Sukowati, Kabupaten Sragen, Sabtu (6/2/2021).
Alun-alun sepi dari PKL saat 'Jateng di Rumah Saja' di Jalan Sukowati, Kabupaten Sragen, Sabtu (6/2/2021). (TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono)

Jalanan Justru Ramai

Kondisi arus lalu lintas di Kabupaten Sragen masih ramai seperti biasanya meski ada gerakan 'Jateng di Rumah Saja', Sabtu (6/2/2021).

Dari pantauan TribunSolo.com, dari mulai Jalan Raya Solo-Sragen hingga Jalan Sukowati yang menjadi jalur ke Ngawi, Jawa Timur (Jatim) arus lalu lintas ramai lancar.

Seakan tidak ada bedanya dengan hari-hari biasanya saat tak gerakan 'Jateng di Rumah Saja'.

Kendaraan yang melintas masih didominasi plat AD, baik sepeda motor maupun mobil pribadi.

Sementara di Alun-alun Sasana Langen Putro Sragen justru sepi dari PKL.

PKL yang biasanya mulai berdagang pukul 08.00 WIB tapi hari ini tidak ada yang berjualan.

Potret Pasar Gede Solo Sepi saat Hari Pertama Jateng di Rumah Saja, Lorong Demi Lorong Lengang

Heboh Pasar di Karanganyar Tutup 2 Hari : Bukan karena Jateng di Rumah Saja, Tapi Pedagang Positif

Selain tidak ada pedagang yang berjualan, Alun-alun Sragen sepi pengunjung.

Hanya ada beberapa anak kecil saja yang bermain di tengah alun-alun.

Sebelumnya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memastikan bahwa tidak akan menutup jalan perbatasan Jawa Tengah ke Jawa Timur.

"Sragen ini kan jalan poros menuju ke Ngawi, mana mungkin ditutup," tegasnya, Rabu (3/2/2021).

Jika dilakukan penutupan atau pengetatan di wilayah perbatasan, sambungnya, kasihan bagi warga Sragen yang akan ke Ngawi.

"Begitu juga sebaliknya," kata dia.

Sekali lagi, Yuni menegaskan Kabupaten Sragen merupakan jalur lintas utama menuju Provinsi Jawa Timur.

"Sragen ini posisinya di jalur lintas utama ke Jatim," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved