Berita Solo Terbaru
Razia Kerumunan Pasar Depok Solo, Pengunjung Tak Bermasker Kena Sanksi: Nyapu Pasar
Pasar Burung dan Ikan Hias Depok Kota Solo menjadi sasaran operasi yustisi tim Cipta Kondisi, Minggu (7/2/2021).
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pasar Burung dan Ikan Hias Depok Kota Solo menjadi sasaran operasi yustisi tim Cipta Kondisi, Minggu (7/2/2021).
Dari pantauan TribunSolo.com, kompleks sisi barat pasar tersebut penuh dengan kerumunan pengunjung.
Mereka hilir mudik menyaksikan hewan-hewan yang diperjualbelikan di kawasan pasar.
• Gerakan Jateng di Rumah Saja, Diskotek & Karaoke di Solo Dilarang Buka, Alasannya Potensi Kerumunan
• Tahun Ini, Perayaan Imlek di Solo Ditiadakan, Lampion Tak Hiasi Kawasan Pasar Gede Cegah Kerumunan
Beberapa diantarnya kedapatan tidak menaati protokol kesehatan Covid-19.
Satu diantaranya yakni pemakaian masker.
Mereka kemudian dibawa petugas untuk didata identitasnya dan menjalankan sanksi sosial, yakni membersihkan pasar.
Kasubag Dal Ops Polresta Solo, AKP Dalyanto mengatakan operasi tersebut dilakukan untuk mengimbau masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan.
"Kami bubarkan bilamana ada kerumunan," kata Dalyanto.
"Bagi yang terjaring tetap melaksanakan kerja sosial," tambahnya.
Dalyanto menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola Pasar Burung dan Ikan Hias Depok.
• Babak Baru Kerumunan Syuting Ikatan Cinta, Bupati Minta Ditindaklanjuti : Seharusnya Nggak Lolos KPI
Pengelola sudah mengimbau pengunjung untuk tetap menaati protokol kesehatn setiap satu jam sekali.
"Pengunjung silih berganti datang terus pulang, yang datang diingatkan lagi," ucap dia.
"Ada yang patuh dan ada yang membandel," tambahnya.
Pasar Burung dan Ikan Hias Depok Kota Solo menjadi sasaran operasi yustisi tim Cipta Kondisi, Minggu (7/2/2021).
Ada Kerumunan
Paguyuban pedagang Pasar Burung dan Ikan Hias Depok Kota Solo kewalahan mengimbau penerapan protokol kesehatan.
Terlebih, hari Minggu yang sering menjadi waktu pasar tersebut dipadati pengunjung.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Burung dan Ikan Hias Depok Kota Solo, Suwarjo mengatakan, pihaknya selalu mengimbau para pengunjung dan pedagang selalu menaati protokol kesehatan.
• Ada Kerumunan di Pasar Klitikan Solo saat Jateng di Rumah Saja, Ini Pengakuan Pedagang
• Pasar di Karanganyar Boleh Buka Tapi Sepi Pembeli, Pedagang Sebut Omset Turun Jutaan Rupiah
Namun, masih saja ada yang tidak menggubrisnya.
"Kalau setiap hari Minggu, Pasar Depok sering crowded, sampai bingung menerapkan di pasar," kata dia, Minggu (7/2/2021).
"Karena semua mencari nafkah," tambahnya.
Suwarjo mengaku terbantu dengan operasi yustisi yang dilakukan tim Cipta Kondisi Kota Solo.
Tim tersebut terjun ke Pasar Burung dan Ikan Hias Depok untuk mengimbau penerapan protokol kesehatan, Minggu (7/2/2021).
Terlebih gerakan Jateng di Rumah Saja tengah diberlakukan selama dua hari.
• Ratusan Pedagang Tutup Lapak Hari Pertama Jateng di Rumah Saja, Pasar Tawangmangu Sepi dan Sunyi
"Bantu memperingatkan pedagang dan pengunjung bahwa Corona masih menghantui kita semua," ucap dia.
"Maka harus tetap menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Hal serupa juga terjadi di Pasar Klitikan Notoharjo, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Meski gerakan Jateng di Rumah Saja selama 2 hari diberlakukan mulai 6 sampai 7 Februari 2021.
Mereka melakukannya untuk menambah asupan pendapatan.
• Kumpulan Peristiwa Gerakan Jateng di Rumah Saja : Emak-emak Senam Boleh, Pernikahan Dibubarkan
• Protes Anak Kost di Klaten Soal Gerakan Jateng di Rumah Saja: Bikin Pola Makan Terganggu
Seorang pedagang, Wahyudi mengatakan, itu terpaksa dilakukan lantaran belum menerima surat edaran resmi terkait Jateng di Rumah Saja.
"Untuk surat edaran resmi tidak ada. Cuma imbauan Gubernur pak Ganjar," kata dia, Minggu (7/2/2021).
"Untuk praktek di lapangan orang-orang pasar kalau tidak ada surat edaran resmi tidak taat aturan," tambahnya.
Terlebih, para pedagang menggelar lapak untuk memenuhi kebutuhan dan pemasukan mereka.
"Bersih keras jualan, karena di rumah untuk memberi nafkah tidak ada, butuh makan dan keperluan ini itu," tutur Wahyudi.
Wahyudi berharap kebijakan pemerintah daerah memperhatikan nasib rakyat kecil.
• Ratusan Pedagang Tutup Lapak Hari Pertama Jateng di Rumah Saja, Pasar Tawangmangu Sepi dan Sunyi
"Saran saya untuk pemerintah daerah, solusinya yang tepat, rakyat kecil jangan jadi korban," kata dia.
"Kebijakan berpihak ke masyarakat kecil," tambahnya.
Foto Kerumunan Viral
Warga tumpah ruah memenuhi kompleks Pasar Klitikan Notoharjo, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Minggu (7/2/2021) sekira pukul 08.00 WIB.
Dari pantauan TribunSolo.com, mereka saling berdesakan berkerumun ketika berpindah dari satu lapak ke lapak yang lain.
Beberapa diantaranya tidak menjalankan protokol kesehatan Covid-19, diantaranya pemakaian masker.
• Aksi Emak-emak Senam di Stadion Manahan Solo, Satgas Covid-19: Itu Berkerumun
• Tahun Ini, Perayaan Imlek di Solo Ditiadakan, Lampion Tak Hiasi Kawasan Pasar Gede Cegah Kerumunan
Seorang pengunjung, Suyanto merasa dirinya takut dan was-was ketika datang ke Pasar Klitikan.
"Ya takut, tapi mau bagaimana mau beli kebutuhan," kata dia.
Suyanto hendak membeli gergaji di Pasar Klitikan untuk keperluan pekerjaannya sebagai tukang bangunan.
"Besok kan sudah tidak buka (Pasar Klitikan), terpaksa keluar beli kebutuhan," ucapnya.
Suyanto tetap menjalankan protol kesehatan yang dianjurkan ketika berbelanja di Pasar Klitikan.
Masker tidak lupa dipakainya.
"Tetap pakai masker, itu kan protokol kesehatan, dan tetap jaga jarak," ujarnya.
Aksi Senam Berkerumun
Masyarakat masih melangsungkan kegiatan olahraga di kompleks Stadion Manahan Kota Solo, Minggu (7/2/2021).
Dari pantauan TribunSolo.com, masyarakat melakukan kegiatan diantaranya jalan sehat, bersepeda, lari, dan senam sekira pukul 07.38 WIB.
Ada juga Emak - emak yang terlihat melakukan aksi senam. Mereka dalam melaksanakan senam tersebut dengan jaga jarak.
• Cerita Pedagang HIK di Solo, Kena Razia Kerumunan Jateng di Rumah Saja, Pelanggan Lari & Lupa Bayar
• Babak Baru Kerumunan Syuting Ikatan Cinta, Bupati Minta Ditindaklanjuti : Seharusnya Nggak Lolos KPI
Sementara itu, beberapa diantaranya tengah duduk santai menikmati suasana Stadion Manahan saat pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja hari kedua.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19, Ahyani mengatakan, kegiatan olahraga masih diperbolehkan dilakukan.
Dengan catatan, kegiatan tersebut tidak menimbulkan kerumunan massa.
"Masih boleh ada kegiatan (olahraga), tapi yang tidak menimbulkan kerumunan," kata Ahyani.
Ahyani mencontohkan kegiatan senam bersama menjadi satu diantaranya yang tidak diperbolehkan.
"Kayak senam bersama, itu kan berkerumun. Itu tidak boleh," ujar dia.
"Kalau jalan sehat, lari-lari itu kan tidak berkerumun," tambahnya.
• Pembelaan Artis TikTok Solo Viensboys Hadirkan Kerumunan di Madiun : Ternyata Tidak Gelar Acara
Selama kegiatan tersebut tidak kontak fisik dan tidak menimbulkan kerumunan, Ahyani menegaskan masih diperbolehkan.
Sementara terkait izin kegiatan, itu dikeluarkan oleh dinas terkait.
"Kita akan evaluasi besok," ucapnya.
Sebelumnya, ada kasus kerumunan di Sukoharjo.
Gugus Tugas Tingkat Kecamatan Nguter telah membuka kembali objek wisata Bendungan Colo di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.
Bendungan Colo sendiri sempat ditutup untuk umum lantaran pandemi Covid-19.
Ditambah di Desa Pengkol sempat ditemukan kasus positif Covid-19.

Menurut Kepala Desa (Kades) Pengkol Sugiyo, memasuki new normal, Bendungan Colo sudah dibuka kembali dua minggu lalu.
"Ya, kemarin ada rapat dengan Muspika terkait tatanan hidup baru, sehingga kami sudah membuka objek wisata Bendungan Colo kembali," katanya, Minggu (2/8/2020).
• Kisah Mbah Sogol Penjual Martabak Berusia 78 Tahun, Bermula dari Pasar Malam hingga Keliling Sendiri
• Tanggapan Kocak Ridwan Kamil ketika Si Bungsu Arka Dikira Cucu, Intip Juga Foto Keluarga Terbarunya
• Sempat Ditutup 2 Minggu karena Covid-19, Gunung Pegat Bulu Diserbu Goweser hingga 600 Orang
Dia mengatakan, syarat dibukanya Bendungan Colo ini mewajibkan pedagang dan pengunjung mengenakan masker dan tidak berkerumun.
Namun dari pantauan TribunSolo.com pagi tadi, banyak masyarakat yang berkerumun tanpa memperhatikan phisical distancing, dan banyak yang tidak mengenakan masker.
"Sebenarnya, kami Gugus Tugas sudah bekerjasama dengan Satpam di Bendungan Colo untuk melakukan razia." kata dia.
"Jadi yang berkerumun kita bubarkan, yang tidak mengenakan masker, kita suruh mengenakan masker," imbuhnya.
"Namun hari ini, kami tidak melakukan razia, karena banyak acara diluar," tambah dia.
Untuk mengingatkan masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan, pihaknya akan memberikan papan peringatan.
"Minggu depan kami akan pasang papan peringatan zona wajib menggunakan masker." ucapnya.
"Agar masyarakat yang berwisata disana tetap menerapkan protokol kesehatan," tandasnya. (*)