Berita Sukoharjo Terbaru
Pandemi Sempat Dianggap Jadi Biang Kerok Bisa Ganggu KB, Ternyata Angka Kelahiran di Sukoharjo Turun
Sempat dikhawatirkan akan terjadi ledakan angka kelahiran, namun data sepanjang tahun 2020 justru menurun dibandingkan tahun 2019.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo, sempat mengganggu layanan program Keluarga Berencana (KB).
Menurut Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Bencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo Prononingsih, hal ini dikarenakan masyarakat takut untuk pergi ke fasilitas kesehatan (Faskes).
Sempat dikhawatirkan akan terjadi ledakan angka kelahiran, namun data sepanjang tahun 2020 justru menurun dibandingkan tahun 2019.
"Tahun 2020 ini kita ada penurunan angka kelahiran sebanyak 286 kelahiran dibandingakan tahun 2019," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (10/2/2021).
• Berbekal Seragam Korpri, Pria Ini Jadi PNS Gadungan RSUD Sragen, Alhasil Kuras Korban Rp 113 Juta
• KB Kookmin Bank Jadi Pemegang Saham Pengendali, Bank Bukopin Mulai Proses Transformasi
Sepanjang tahun 2019, tercatat angka kelahiran mencapai 12.548 anak, sementara di tahun 2020 angka kelahiran turun diangka 12.262 anak.
Wanita yang akrab disapa Probo itu menjelaskan, penurunan ini tak lepas dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan DPPKBP3A Sukoharjo selama massa pandemi Covid-19.
"Kami menekankan pada ibu usia subur untuk menunda kehamilan di tengah pandemi Covid-19 ini," jelasnya.
"Awalnya kan banyak ibu yang takut ke Faskes, sehingga kita lakukan sosialisasi dengan membawa pil KB dan kondom secara door to door, agar tepat sasaran," terangnya.
Seiring berjalan waktu, layanan Faskes telah kembali normal sehingga ibu usia subur dapat melakukan KB dengan alat jangka panjang.
Dari pantauan hingga bulan Agustus 2020, angka kelahiran di masing-masing kecamatan masih flukuatif.
"Hingga akhir tahun kita lakukan rekap, dan hasilnya terjadi penurunan angka kelahiran," terangnya.
"Ini hasil dari garakan kita hingga ke lini bawah di 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo," tambahnya.
Sementara itu, jumlah anak dalam satu keluarga di Kabupaten Sukoharjo masih di bawah angka yang diterapkan BKKBN Nasional.
BKKBN mematok angka kelahiran rata-rata di bawah 2,26 persen pada tahun 2020.