Berita Solo Terbaru
Ritual Malam Imlek di Klenteng Solo : Biasanya Berjubel Sampai Ratusan Umat, Kini Hanya Pengurus
Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie, Sumantri Dana Waluya mengatakan, malam ini ritual yang mereka lakukan adalah memberikan sesaji.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Jadi semua kelihatan bersih dan baru. Baru di sini maksudnya catnya yang sudah kusam dicat lagi. Apa yang perlu dibersihkan, ya dibersihkan," tambahnya.
Baca juga: Tahun Ini, Perayaan Imlek di Solo Ditiadakan, Lampion Tak Hiasi Kawasan Pasar Gede Cegah Kerumunan
Baca juga: Masih Pandemi Covid-19, Pertunjukan Barongsai dan Wayang Potehi di Solo saat Imlek Ditiadakan
Baca juga: Imlek 2021 Ditengah Pandemi, Panitian Meminta Silaturahmi Lewat Media Sosial, Angpao Bisa Ditransfer
Baca juga: Banjir Bandang di Wonogiri Rendam 2 Kecamatan dan Ratusan Rumah, Disebabkan Luweng Tersumbat
Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah kim shin diturunkan dari lokasi peletekannya di Klenteng Tien Kok Sie.
Patung Dewi Kwan Im menjadi satu diantaranya.
Patung tersebut kemudian diletakkan di sebuah meja untuk dibersihkan pakai air sabun.
Sebanyak empat orang yang membantu pembersihan patung-patung tersebut.
Patung-patung sesekali diguyur menggunakan air kembang sebelum akhirnya disikat menggunakan air sabun beberapa kali.
Setelahnya, patung-patung kemudian dilap dan dikeringkan.
"Jumlah kim shin-nya kalau ditotal bisa lebih dari 25 buah tapi kalau dikelompokan ada 17," ucap Sumantri.

Sumantri mengatakan apabila patung-patung tersebut tidak dibersihkan, nanti akan nampak kusam.
Terlebih, abu dupa kerap menempel di badan patung.
"Kalau tidak makin lama, abu dupa membuat hitam," katanya.
Sumantri mengungkapkan sebelum patung-patung dibersihkan, para pengurus Klenteng Tien Kok Sie tetap meminta izin.
Termasuk, hari dan jam pelaksanaan pembersihan para kim shin.
Itu dilakukan dengan menggunakan tradisi Poa Pwe atau melempar dua potong kayu kecil.
Tradisi Poa Pwe sudah dilakukan para pengurus Klenteng Tien Kok Sie dua hari sebelumnya.
"Kalau tidak boleh itu nanti diganti harinya. Semisal hari ini boleh, maka langsung dilakukan hari ini," ungkapnya. (*)