Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Begini Ramalan Sultan Hamengku Buwono I tentang 5 Wayang dan Negara Ini Akan Sejahtera

Ramalan Sultan Hamengku Buwono I tentang kapan negara ini akan sejahtera, berkaitan dengan lima pusaka jawa. Apa saja?

Editor: Reza Dwi Wijayanti
https://www.murnis.com/
Ilustrasi Wayang Kulit Arjuna 

Salah satu kisah yang menarik bagi saya ialah hal yang berkaitan dengan pemberian nama kepada Sultan Hamengku Bawono X yang sekarang juga menjadi gubernur daerah istimewa Yogyakarta.

Pada masa pemerintahan Hamengku Buwono I (pendiri kesultanan Yogyakarta, memerintah 1755-1792), telah dibuat lima figur wayang kulit yang kemudian menjadi pusaka keraton.

Pernyataan Lengkap Sri Sultan HB X soal Wisatawan Masuk Yogya Wajib Bawa Rapid Test Antigen

“Ada di antaranya yang benar-benar merupakan hasil Hamengku Buwono I sendiri, sangat halus dan indah,” demikian kata Sultan HB IX dalam buku itu.

“Pada waktu itu, pendiri Kesultanan Yogya tersebut telah meramalkan bahwa wayang pusaka ini akan hilang pada zaman pemerintahan Hamengku Buwono III, dan akan kembali lagi pada zaman pemerintahan Hamengku Buwono VIII dan Hamengku Buwono IX.” Ini kata HB IX yang dituliskan di buku itu.

“Apabila kelak kelima wayang itu sudah kembali lagi di keraton, maka baru pada waktu itulah negara akan makmur sejahtera, demikian ramalan Hamengkubuwono I.” Ini dikisahkan oleh HB IX.

Dikisahkan, pada masa HB III berkuasa, kelima wayang itu hilang. Pada pemerintahan HB VIII, ayah HB IX, dua wayang diketemukan setelah diadakan pencarian.

“Sesungguhnya, menurut kepercayaan Jawa, pusaka itu memang dapat hilang dengan sendirinya, dan tanpa dicari dapat kembali pula dengan sendirinya,” ujar HB IX.

Ketika Dorodjatun (nama kecil HB IX sebelum menjadi sultan dan belum bergelar HB IX), pulang dari studi di Belanda, datang ke Keraton Yogya, seorang Tionghoa dari Cirebon. Orang Tionghoa ini membawa salah satu wayang yang hilang itu. Wayang itu adalah tokoh Arjuna.

 
Setelah melalui proses penelitian, ternyata benar wayang tokoh Arjuna itu adalah satu yang hilang. “Figur yang diserahkan waktu itu adalah tokoh Arjuna yang indah sekali,” ujar HB IX.

“Orang yang menyerahkan itu menyerahkan memberikannya dengan ikhlas dan tidak mau diberi imbalan apa pun. Kami hanya memberi sekadar biaya pulang ke Cirebon saja. Dengan demikian , tiga dari lima wayang kulit itu telah berada di keraton,” ujar HB IX.

Tokoh Srikandi

Menjelang kelahiran putera pertama HB X tahun 1946, datang pula di keraton, seseorang dari Ambarawa membawa wayang kulit, tokoh Srikandi (istri Arjuna), bertatah halus dan cantik.

Pembawa wayang tokoh Srikandi ini bercerita, tempat tinggalnya beserta sekelilingnya baru saja diserbu pasukan Belanda. Hampir semua rumah di wilayah itu terbakar kecuali tempat tinggalnya yang masih utuh.

HB IX segera datang ke Ambarawa untuk mencek kebenaran cerita pembawa tokoh wayang Srikandi tersebut. Betul, ternyata rumah pembawa wayang itu, berupa gubuk kecil, samasekali tidak terbakar.

“Masih berdiri utuh ditengah-tengah puing-puing bekas serbuan Belanda dan bekas kebakaran di seluruh kawasan itu,” ujar HB IX.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved