Berita Sukoharjo Terbaru
Saat Kapolda Jateng Puji Pos PPKM Mikro di Gayam Sukoharjo, Sebut Bisa Jadi Model Paling Efektif
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi meninjau posko PPKM Mikro di Kabupaten Sukoharjo, Selasa (23/2/2021).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi meninjau posko PPKM Mikro di Kabupaten Sukoharjo, Selasa (23/2/2021).
Dalam kesempatan itu, Kapolda mengecek kesiapan posko di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo.
Mantan Kapolresta Solo itu mengatakan, PPKM mikro ini dinilai sangat efektif sekali.
Di mana sebelumnya, terhitung tanggal 8 Februari kemarin, ada 7 masyarakat Kelurahan Gayam yang terpapar.
Namun dengan diberlakukan PPKM mikro ini, tinggal 1 warga yang masih dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Pedagang Pasar dan Ojol di Sukoharjo Gigit Jari, Belum Bisa Ikut Vaksinasi Tahap II Akhir Bulan Ini
Baca juga: Tak Hanya TNI/Polri, Besok Vaksinasi Tahap II Juga Sasar Tenaga Kesehatan yang Belum Jadi Disuntik
"Ini secara umum di seluruh Sukoharjo dari mulai zona orange sudah berubah kuning, kita harapkan nanti pada selesainya PPKM akan zona hijau semua," terangnya kepada TribunSolo.com.
Hingga saat ini tercatat sudah ada 1.062 posko di tingkat kelurahan dan desa yang sudah terbentuk di Jawa Tengah.
Pembentukan posko tersebut menurutnya merupakan tindak lanjut dari instruksi Kementerian Dalam Negeri mengenai PPKM Skala Mikro.
Selain unsur masyarakat dan perangkat kelurahan, menurut Luthfi, posko PPKM di Kelurahan Gayam ini sudah sangat lengkap, dimana juga melibatkan unsur Polri dan TNI.
Sehingga mereka diharapkan berperan dalam sosialisasi maupun kegiatan tracing penularan wabah Covid-19.
"Posko PPMK mikro di Gayam ini sudah sangat lengkap, ada Babinsa, Bhabinkamtibmas, bidan desa, tempat isolasi, ditambah sudah ada kampung siaga Jogo Tonggo Jogo Wargo," jelasnya.
Dalam Posko PPKM mikro ini, Kapolda menegaskan, pihaknya hanya sebagai fasilitator dan penggeraknya adalah dari masyarakat, oleh masyarakat serta untuk masyarakat.
"Saya yakin dan percaya wilayah Sukoharjo mampu menjadi kontribusi dalam rangka ikut memutus mata rantai Covid-19," ucapnya.
Sementara itu Plt Camat Sukoharjo Havid Danang mengatakan, PPKM mikro ini memberi efek nyata bagi warganya.
Hal ini terbukti dengan berkurangnya pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kegiatan yang dilaksanakan untuk posko PPKM mikro ini adalah pendataan, testing, tracing dan treatment yang dilakukan tim gugus tugas posko PPMK di masing-masing kelurahan," tandasnya.
Pedagang dan Ojol Belum Bisa Vaksin
Pedagang pasar dan ojek online (Ojol) di Kabupaten Sukoharjo harus bersabar belum bisa masuk vaksinasi tahap II.
Pasalnya, Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo belum memasukan dua jenis bidang pekerjaan itu ke dalam penerima program vaksinasi tahap II.
Menurut Jubir Satgas Covid-19 Sukoharjo Yunia Wahdiyati, pedagang pasar yang akan dilakukan vaksinasi baru di Kota Solo dan Semarang.
"Harusnya pedagang pasar masuk dalam kriteria penerima vaksinasi tahap 2, tapi karena ketersediaan vaksin terbatas, uji coba baru dilakukan di Semarang dan Solo," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (23/2/2021).
Baca juga: Tak Hanya TNI/Polri, Besok Vaksinasi Tahap II Juga Sasar Tenaga Kesehatan yang Belum Jadi Disuntik
Baca juga: Lampu Merah Kejari Sukoharjo akan Dipasangi CCTV E-Tilang, Termasuk Kamera Bergerak Kesegala Arah
Kendati demikian, Pemkab Sukoharjo masih mengupayakan para pedagang pasar ada yang menerima program vaksinasi tahap kedua ini.
"Kami masih melakukan identifikasi, kira-kira pasar mana yang mewakili Kabupaten Sukoharjo untuk dilakukan vaksinasi," jelasnya.
Yunia menambahkan, pengambilan sempel pedagang di satu pasar tradisional juga akan melihat ketersediaan vaksin terlebih dahulu.
Sebab, dari proses vaksinasi tahap pertama yang menyasar tenaga kesehatan, belum semua mendapatkan vaksin.
Sehingga, nakes yang belum mendapatkan vaksin masih dimasukan ke dalam penerima vaksin di tahap kedua ini.
Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Sukoharjo mengatakan, program penerima vaksin di tahap kedua ini sebanyak 19.313 orang.
"Itu belum termasuk pedagang, sopir, dan ojol," imbuhnya.
Mulai Besok Vaksinasi Tahap II
Satgas Covid-19 Sukoharjo telah merampungkan data penerima vaksin tahap kedua.
Pada program vaksinasi tahap kedua ini, menyasar pelayanan publik yang pekerjaannya bersentuhan langsung dengan orang banyak.
Terdapat 19.313 orang sasaran yang akan menerima vaksin tahap kedua ini.
Juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, petugas pelayanan publik merupakan petugas yang bersentuhan langsung dengan banyak orang.
Baca juga: Cara Mendaftar Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia via Online, Bisa Akses di www.kemkes.go.id
Baca juga: Rentan Terpapar Covid-19 karena Mobilitas Tinggi, 63 Wartawan Bertugas di Solo Disuntik Vaksin
Sesuai data yang masuk, 19.313 orang tersebut berasal dari sejumlah instansi.
"Pendataan untuk sasaran penerima vaksin tahap dua untuk petugas pelayanan publik sudah kami lakukan di mana ada 19.313 sasaran yang terdata," kata Yunia.
Terkait waktu pemberian vaksin sendiri, Yunia mengaku masih melakukan koordinasi dan juga kuota vaksin dari Pemprov Jateng.
Nantinya, sebelum diberikan vaksin akan dilakukan verifikasi terkait persyaratan medis yang diperlukan.
Jika memenuhi syarat vaksin bisa diberikan dan jika belum memenuhi syarat pemberian vaksin akan ditunda.
"Sasaran vaksin tahap kedua untuk petugas pelayanan publik. Hal itu sudah sesuai dengan petunjuk dari pemerintah pusat," jelasnya.
Berikut rincian penerima vaksin :
1. TNI 1.942 orang
2. Polri 708 orang
3. Anggota DPRD 57 orang
4. Satpol PP 188 orang
5. Kepala desa/lurah dan perangkat 2.109 orang
6. Pejabat negara 2 orang
7. ASN 8.527 orang
8. Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja 747 orang
9. Pegawai BUMN atau BUMD 559 orang
10. Petugas pelayanan publik yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat usia 18-59 tahun ada 4.474 orang
(*)
