Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Perjuangan Guru Honorer Bergaji Rp 500 Ribu, Setiap Hari Rela Sebrangi Derasnya Arus Sungai

Sosok ini adalah Dasep Hermawan (31), guru honorer di SDN Walantara, Kampung Walantara, Desa Tenjolaut, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.

Istimewa
Dasep Hermawan (31), guru honorer di SDN Walantara, Kampung Walantara, Desa Tenjolaut, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, sempat terjatuh ketika hendak menuju kecamatan 

TRIBUNSOLO.COM - Perjuangan seorang guru honorer di pelosok Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi sorotan.

Sosok ini adalah Dasep Hermawan (31), guru honorer di SDN Walantara, Kampung Walantara, Desa Tenjolaut, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: Ratusan Pegawai Honorer di Sragen Akhirnya Dapat SK PPPK, Tapi Ada yang Setahun Lagi Sudah Pensiun

Ia harus berjuang melewati berbagai rintangan, mulai dari gunung, rimba, lautan, pantai, dan sungai, atau lebih akrab di telinga dengan sebeutan (GURILAPS).

Dasep sampai terjatuh dari atas motor ketika melewati Sungai Cikidang untuk sampai di Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan untuk menyampaikan laporan kinerja.

Dasep, yang menjadi seorang wali kelas 2 di SDN Walantara yang juga sebagai operator sekolah rutin melewati Sungai Cikidang untuk menyetorkan laporan sekolah ke kecamatan.

Pada Sabtu (27/2/2021) Dasep terjatuh dari sepeda motor saat melewati Sungai Cikidang saat dalam perjalanan menuju kecamatan.

Dasep menjelaskan, ia terjatuh dari motor karena ban motor bagian depan terbawa arus sungai dan kakinya menginjak lubang di sungai sehingga ia terjatuh dan basah kuyup.

Beruntung, ia tidak terbawa arus sungai yang cukup deras.

"Kan kemarin mau rapat ke kecamatan, waktu masih pagi diguyur hujan gerimis, kirain cuacanya bagus, jadi sungainya agak meluap gitu, cuman sudah terbiasa, cuman gak tahu kenapa pas lewat jadi ban depannya kebawa arus, bawaannya ke hilir, pas nginjek ke lobang, jadi langsung jatuh, alhamdulillah saya nggak (kebawa arus)," ujarnya via telepon, Senin (1/3/2021).

Dasep mengabdikan diri sebagai guru honorer sudah sekitar 13 tahun.

Ia tetap ulet menekuni pekerjaannya itu untuk menafkahi istri dan seorang anak.

Ia mengaku, jalur sungai itu adalah jalan terdekat menuju kantor Kecamatan Cidadap.

Saat musim laporan, ia hampir satu minggu sekali pergi ke kantor kecamatan, tentu melintasi Sungai Cikidang tempat ia terjatuh.

"Yang paling deket emang jalan situ (sungai). Kalau lewat Cidolog itu jauh. Jauhnya berapa kilo, ya saya enggak tahu.

Lebih ringkas (lewat sungai), kan lewatnya lewat Cigaroya Mekartani langsung nyampe ke kecamatan Cidadap," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved