Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Harga Cabai Meroket

Harga Cabai Rawit Merah Meroket di Solo Raya, Menteri Pertanian : Masih Wajar

Tingginya harga cabai di pasaran disebabkan faktor cuaca ekstrim. Namun hal tersebut disikapi sebagai hal yang wajar oleh Menteri Pertanian.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Rahmat Jiwandono
TribunSolo.com/Agil
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat melakukan kunjungan di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jumat (5/3/2021). 

Sebelumnya, Mentan sudah berkunjung ke Kabupaten Karanganyar membahas soal pupuk.  

Beberapa bulan ke depan petani di Kabupaten Karanganyar lega karena mendapatkan alokasi tambahan pupuk.

Tambahan pupuk ini ditambah pemerintah karena sebelumnya Bupati Karanganyar, Juliyatmono sempat curhat kesulitan mendapatkan pupuk kepada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP), Siti Maesyaroh menjelaskan, Pemkab mendapatkan alokasi tambahan pupuk urea sekitar 3.700 ton.

Ribuan ton itu untuk memenuhi kebutuhan pupuk selama tiga bulan, Oktober hingga Desember 2020.

"Kita dapat pupuk urea untuk tiga bulan, 3.700 ton. Itu alokasi tambahan," jelasnya.

Baca juga: Satu-satunya di Solo Raya yang Tak Gelar Pilkada 2020, KPU Karanganyar Luncurkan Sidatan, Apa Itu?

Baca juga: Asyik Bermesraan di Alun-Alun, Sejoli Asal Sukoharjo Terima Nasib Diciduk Satpol PP Karanganyar

"Nantinya dapat mencukupi kebutuhan pupuk lahan seluas sekitar 23 ribu hektare. Insyaallah cukup sampai akhir tahun," kata dia menekankan.

Dia mengungkapkan, adapun Pemkab Karanganyar mendapatkan jatah pupuk sekitar 14.600 ton pupuk untuk kebutuhan satu tahun.

Dengan adanya alokasi tambahan pupuk untuk tiga bulan ke depan, menurut dia, ketersediaan pupuk cukup sampai akhir tahun.

Sementara itu, terkait ketahanan pangan, dirinya optimis dapat surplus beras hingga akhir tahun.

"Optimis surplus 150.000 ton beras sampai akhir tahun," pungkasnya.

Petani Kecanduan 

Penggunaan pupuk kimia di sektor pertanian, dianggap membuat petani kecanduan.

Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan, sejak tahun 1970-an petani lebih banyak menggunakan pupuk kimia, daripada pupuk organik.

Meski hasil panen raya di Kabupaten Ngawi mengalami peningkatan, namun ketergantungan petani pada pupuk kimia menjadi permasalahan tersendiri.

Baca juga: Hasil Pertanian Ngawi Meroket Pesat, Wakil Bupati Ony Anwar Harsono : Etos Kerja Petani Luar Biasa

Baca juga: New Normal, Isi Ulang E-Toll di Gerbang Tol Solo-Ngawi Ditutup Sementara? Begini Penjelasan PT JSN

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved