Berita Solo Terbaru
Siswa SMK Asal Karanganyar Tak Malu Jadi Tukang Tambal Ban Panggilan, Bantu Ekonomi Keluarga
Adalah Wahyu Nugroho (20) pemuda asal Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Dia rela menjadi tukang tambal.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Masih adakah siswa SMK yang harus berjuang membantu ekonomi keluarga di Solo Raya Ini?
Jawabannya, Ada.
Adalah Wahyu Nugroho (20) pemuda asal Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Dia rela menjadi tukang tambal ban panggilan walau masih duduk dibangku SMK.
Baca juga: Nasib Keluarga Tambal Ban di Solo, Pasca Rumahnya Ambruk : Bingung, Tinggal Sama Kakak atau Anak
Baca juga: Detik-Detik Rumah Tukang Tambal Ban di Solo Roboh : Sempat Dengar Suara krek, Pemilik Takut Tidur
Pelajar SMK Kelas XII di SMK Muhammadiyah 1 Gondarejo itu, melakoni profesi sebagai tambal ban sudah sejak lima bulan terakhir.
Ditemui TribunSolo.com, dia tengah mendapatkan orderan di kawasan UNS Solo, Wahyu nampak menggunakan alat seadanya.
Kunci-kunci, alat pres ban, dan perkakas lainnya ia masukan dalam sebuah karung. Nampak dia juga membawa jeriken berisi air.
"Kalau alat-alat sebagian beli, sebagian buat sendiri," katanya, Sabtu (6/3/2021).
Mencari uang tambahan sebagai tukang tambal ban keliling ini ia lakukan demi membantu perekonomian keluarga.
Baca juga: Rumah Tukang Tambal Ban di Solo Ambruk : Akibat Luapan Anak Sungai Bengawan Solo, Pelan-Pelan Miring
Sebab, anak sematawayang ini hanya memiliki ibu. Sementara sang ayah sudah lama meninggal dunia.
"Saya memilih tambal ban ini karena di Solo jarang ada. Dan disuruh ibu untuk membantu orang," kata dia.
"Selain keliling, di rumah juga saya buka tambal ban," ucapnya.
Dia menuturkan, pekerjaan ini ia lakukan untuk mengisi waktu luang di tengah sekolah yang masih daring.
Cerita lain di tukang tambal ban di Solo, kisah pilu dialami Sumarno dan Endang Pruletarsih.