Pilunya Pria Solo Ini, Gowes Sendirian ke Karangpadan Sejauh 27 Km, Pulang-pulang Jadi Jenazah
Namun saat di perjalanan dan hampir mendekati Pasar Karangpandan, tiba-tiba almarhum terjatuh dari sepeda.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Namun begitu dipindahkan ke ranjang pasien, kondisi sudah berubah.
"Kami sempat melakukan resusitasi jantung dengan menekan dada yang bersangkutan," jelasnya.
Selain itu, Wangsid juga sempat mengecek pembuluh nadi di leher dan pupil matanya namun tidak ada respon.
Baca juga: Ungkap Niat Gowes di Usia 90 Tahun, Hotman Paris Sindir Orang yang Pamer Sepeda Mahal saat Corona
Baca juga: Demi Kebutuhan Foto, Para Goweser Rela Turun ke Sungai Bendungan Colo, Padahal Berbahaya
"Saya lihat pupil matanya tidak ada respon," tuturnya.
Wangsid menduga bahwa almarhum bersepeda dalam kondisi kelelahan.
"Performa almarhum saat bersepeda sudah sangat drop, sehingga serangan jantung sangat mudah terjadi," ujarnya.
Dirinya juga mengimbau kepada para pesepeda untuk lebih sadar dan selalu mengecek kondisi performa badan.
"Jangan dipaksa kalau sedang lelah," kata dia.
Hingga akhirnya Djoni nyatakan tidak bernyawa dan dibawa kembali ke Solo.
"Langsung dibawa pulang setelah dinyatakan meninggal dunia," akunya. (*)