Kisah Unik Satu Keluarga dari Ngawi Kuliah di UNS Solo, Sang Ibunda Tak Lelah Hadiri 10 Kali Wisuda
Detik-detik menjelang Dies Natalis ke-45 Univesitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo pada 11 Maret, kisah unik nan inspiratif muncul di tengah publik.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Kurang lebih dari rumah ke Gondang sekitar dua sampai tiga kilometer saja," paparnya.
Tekad yang Kuat
Menurut pria yang sehari-hari menjadi Konsultan Bisnis dan Manajemen itu, ayahnya sejak dulu bercita-cita supaya anaknya bisa sekolah di perguruan tinggi.
"Karena bapak dulu merasa tidak punya kesempatan untuk bisa merasakan bangku kuliah, sehingga anak-anaknya didorong bisa kuliah," katanya.
Almarhum ayahnya juga berkeyakinan bahwa orang yang berilmu akan diangkat derajatnya.
"Ayah kami selalu berpesan kalau harta benda pasti akan habis. Namun jika orang punya ilmu maka tidak akan habis-habis dan bisa menjadi amal jariyah," ucapnya.
Pesan yang selalu diingat oleh anak-anaknya adalah kedua orang tua mereka tidak bisa mewariskan harta benda.
Baca juga: Momen Gibran Dilantik, Pakar UNS Soroti Tak Ada Pembangunan Berkelanjutan saat Pergantian Wali Kota
Baca juga: Jajal Kursi Roda Elektrik UNS, Menteri Muhadjir : Bisa Diproduksi Massal, Tapi Aki Jangan yang Mahal
Namun yang bisa mereka berikan adalah investasi di dunia pendidikan.
"Bapak bilang seperti itu ke semua anaknya," katanya.
Dijelaskannya kenapa semua ke UNS, karena tiga hal.
Pertama, karena jarak Kota Solo yang tidak terlalu jauh dari Ngawi.
Kedua, biaya hidup di Kota Solo yang saat itu relatif murah.
"Dan yang terakhir karena UNS adalah perguruan tinggi negeri (PTN)," tuturnya.
Tak tanggung-tanggung, sang ibunda total sudah menghadiri 10 kali wisuda anaknya.
"Total ibu kami sudah menghadiri 10 kali wisuda di UNS. Karena S2 dan S3 kami ada yang ditempuh di UNS," katanya.