Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jadi Polisi Gadungan, Pemuda Lumajang Perdaya Remaja di Tulungagung, Gondol HP dan Uang

Aksi Adam Wijaya (24) warga Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang yang berlagak menjadi polisi gadungan berhasil dihentikan pihak kepo

Editor: Agil Trisetiawan
KOMPAS/DIDIE SW
Ilustrasi 

TRIBUNSOLO.COM - Aksi Adam Wijaya (24) yang berlagak menjadi polisi gadungan berhasil dihentikan pihak kepolisian.

Remaja asal Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang sangat meresahkan warga.

Pasalnya, dia memperdaya sejumlah remaja di Tulungagung dengan mengaku sebagai anggota kepolisian.

Adam berhasil membawa kabur tiga buah ponsel dan uang tunai Rp 200.000.

Kejadian bermula pada Minggu (7/3/2021) pukul 03.00 WIB, Adam menghentikan rombongan remaja yang pulang dari warung kopi di Desa Tugu, Kecamatan Rejotangan.

Baca juga: Kerap Dituding Pansos dengan Lesti Kejora, Rizky Billar Mengaku Sakit Hati: Aku Dikatain Settingan

Baca juga: Temui Wali Kota Solo Gibran & Presiden Pasoepati, Kaesang Lempar Sinyal Jadi Owner Baru Persis?

Baca juga: Jelang Ramadhan, Bagaimana Hukumnya Bila Puasa tapi Tak Mengerjakan Shalat? Ini Kata Ulama

Baca juga: Demi Dijadikan Kawasan Industri, 215 Makam di Batang Dipindahkan

Layaknya seorang polisi sungguhan, Adam mengenakan masker TNI/Polri dan membawa pistol mainan.

Adam kemudian menilang ASY (17), korban yang tidak mengenakan masker dan helm.

“Karena ketakutan, korban ini menawarkan uang damai," terang Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto melalui Kanit Reskrim, Aiptu Bilal Achmar.

"Tersangka kemudian mengajak korban dan kawan-kawannya ke Jalan Raya Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan," imbuhnya.

Sesampai di Panjerejo, Adam melihat sejumlah remaja yang melakukan balap liar.

Lagi-lagi layaknya seorang polisi sungguhan, Adam membubarkan balap liar itu.

Bahkan dia menangkap dua pelaku balap liar, MRP dan SPH untuk ditilang.

“Dua korban terakhir ini kemudian dijadikan satu dengan korban sebelumnya, ASY dan kawan-kawan,” sambung Bilal.

Adam kemudian menyita ponsel para remaja ini dengan alasan akan diperiksa.

Ia kemudian meminta uang damai sebesar Rp 100.000 per orang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved