Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Miris, Pupuk Bersubsidi Langka, Ada Oknum yang Menimbun Ratusan Sak Pupuk Bersubsidi di Sragen

Sebuah gudang yang dijadikan lokasi penimbunan pupuk bersubsidi, di grebek jajaran Polres Sragen, Rabu (10/3/2021).

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
ISTIMEWA
Penggerebekan gudang penimbun pupuk bersubsidi di Dukuh Belangan RT 01/RW 01, Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Sragen, Rabu (10/3/2021) 

Kondisi ini memaksa para petani di Sragen yang sedang memasuki masa panen menjual GKP dengan harga murah.

"Ya terpaksa lagi kami jual," ucapnya.

"Karena untuk modal tanam padi lagi, walau jelas kami rugi," papar dia.

Karno menyebutkan, untuk satu hektare sawah bisa menghasilkan untung sekitar Rp 37 juta.

"Sekarang satu hektare dapat Rp 20 juta sudah berat untuk modal tanam lagi," jelasnya.

Sementara untuk lahan yang tidak mencapai satu hektare hanya memperoleh untung Rp 17 sampai Rp 19 juta.

"Keuntungan yang kami dapat turun sekitar 60 persen," tambahnya.

Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal

Dilansir dari Kompas.com, harga beras dari Indonesia lebih mahal dibandingkan negara lainnya.

Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria mengungkapkan, biaya produksi beras Indonesia menjadi yang termahal di Asia, meski secara produksi lebih tinggi dari negara-negara produsen beras lainnya.

Tingginya biaya produksi pun membuat harga beras Indonesia menjadi lebih mahal dari negara-negara di Asia.

Arif menjelaskan, produktivitas beras Indonesia berkisar 5,13-5,24 ton per hektar, sedikit lebih rendah dari Vietnam yang mencapai 5,82 ton per hektar.

Namun, tetap lebih tinggi dari produktivitas beras Malaysia yang sebesar 4,08 ton per hektar, Filipina sebesar 3,97 ton per hektar, dan Thailand sebesar 3,09 ton per hektar.

"Tapi dari biaya produksi beras, Indonesia itu lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain," ujar Arif dalam webinar yang digelar Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Viral Video Warga Desa Rame-rame Tarik Truk 8 Ton Masuk Jurang di Karanganyar, Ini Cerita Sebenarnya

Baca juga: Kesaksian Kadus Cetho Soal Kecelakaan Mengerikan di Jenawi: Sopir Sempat Melompat Keluar Truk

Dia mengatakan, berdasarkan perbandingan struktur biaya produksi beras di Asia, Indonesia menjadi yang tertinggi dibandingkan Filipina, China, India, Thailand, dan Vietnam.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved