Berita Karanganyar Terbaru
Sudah Ada 5 Ribu Penerima Vaksin Covid-19 di Karanganyar, Bupati Juliyatmono : Sabar Tunggu Giliran
Sekitar 5 orang di Kabupaten Karanganyar telah menerima vaksin Covid-19 buatan perusahaan China, Sinovac.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
"Hari ini, kami masih terus melakukan vaksinasi. Klinik Pratama An-nur Colomadu, kita percayakan melakukan vaksinasi kepada teman-teman media," kata dia.
Baca juga: Unik! Gatotkaca Sambut Kedatangan Jokowi Saat Tinjau Vaksinasi untuk Seniman di Bantul
Baca juga: Indonesia Dapat Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, Simak Perbeadaannya
Baca juga: Pemerintah Targetkan Vaksinasi Covid-19 Selesai Akhir Tahun 2021, Begini Realitanya
Baca juga: Kisah Seorang PNS Takut Disuntik, Tetap Saja Pingsan Meski Divaksin Covid-19 oleh Istri Sendiri
Para wartawan, sambung Juliyatmono, akan menerima dosis kedua selang 14 hari setelahnya.
Artinya, mereka akan menerimanya, Sabtu (27/3/2021).
Menurut Juliyatmono, vaksinasi tersebut bisa menumbuhkan rasa percaya diri dalam benak wartawan.
"Teman-teman pers setiap saat mengejar berita, bertemu banyak sumber berita," ujarnya.
Juliyatmono mengatakan vaksinasi wartawan berjalan baik dan lancar.
"Vaksinasi berjalan lancar, baik dan tidak ada masalah apapun. Ini permohonan untuk lebih cepat divaksin malah justru banyak sekali," kata dia.
"Terima kasih masyarakat sudah merespon sangat baik. Permintaan banyak sekali untuk diprioritaskan," tambahnya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meminta warga Karanganyar untuk tak ragu menghubungi dia via WhatsApp, bila ingin melaporkan keluhan layanan publik.
Juliyatmono ingin masyarakat tak lagi ragu untuk melaporkan adanya keluhan layanan publik di lingkungan Karanganyar.
Baca juga: Makam di Klodran Longsor 10 Jenazah Raib, Bupati Karanganyar ke Lokasi,Rogoh Uang Pribadi Buat Talud
Adapun nomor WhatsApp milik Juliyatmono itu adalah : 081126299999.
Juliyatmono mengaku, dia sebenarnya sudah lama berkomitmen membuka nomor WA-nya untuk masyarakat.
Hanya saja, banyak warga yang belum mengetahui karena kurangnya sosialisasi.
"Itu sudah lama saya buat, bukan karena ikutan siapa-siapa," ungkap Juliyatmono kepada TribunSolo pada Sabtu (6/3/2021).
Masyarakat juga dapat mengadukan permasalahan melalui kanal sosial media lainnya.