Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Guru Asal Solo Meninggal di Karanganyar saat Gowes, Ternyata Sering Lewat Jalur Jatikuwung

Seorang guru asal Solo, Sumardi (54) meninggal dunia saat gowes di Dukuh Jatikuwung, Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kamis (18/3/2021).

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Muhammad Irfan
Bekas darah di TKP lokasi Guru Meninggal dan terjatuh ke sungai di Karanganyar, Kamis (18/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Seorang guru asal Solo, Sumardi (54) meninggal dunia saat gowes di Dukuh Jatikuwung, Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kamis (18/3/2021) pukul 08.19 WIB.

Adapun lokasi meninggalnya berada di area persawahan dengan lokasi jalan yang cukup curam dan berlumpur. 

Menurut salah seorang saksi mata, Suparno (47) korban sudah sering melintas di jalur tersebut. 

Baca juga: Kronologi Guru Asal Solo Meninggal saat Gowes ke Karanganyar, Terjatuh di Sungai Sedalam 3 Meter

Baca juga: Selang 19 Menit Pamit Istri, Pak Guru di Solo Meninggal, Jatuh Ke Sungai di Karanganyar saat Gowes

"Korban sudah sering lewat jalur ini," katanya. 

"Biasanya berdua sama anaknya, kok hari ini tumben sendirian," ujarnya. 

Suparno menjelaskan, area persawahan itu memang cukup memberikan sensasi saat bersepeda, dengan kondisi jalannya yang terjal dan tanjakannya yang cukup curam. 

"Sudah sering bolak balik biasanya kalau sudah sampai atas akan putar balik, mungkin menantang adrenalin," ujarnya. 

Saat kejadian, korban tidak mengenakan helm sehingga saat terjatuh kepalanya langsung terbentur dengan batuan sawah.

Baca juga: Petaka Gowes di Jalur Ekstrem : Pak Guru Sumardi asal Solo Meninggal Setelah Terjebur ke Sungai

"Kebetulan waktu kejadian korban hanya memakai topi," terangnya.

Pasca kejadian, Polsek Gondangrejo langsung melakukan olah TKP dan menyatakan bahwa penyebab meninggalnya murni kecelakaan. 

"Kami mengamankan sepeda dengan merek Polygon, dan beberapa barang yang melekat di jasad korban seperti dompet," ujarnya.

Sebelumnya, pesepeda asal Solo yang terjatuh di Sungai Dukuh Jatikuwung, Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar diduga tidak bisa mengendalikan laju sepedanya. 

Sehingga akhirnya terjatuh ke sungai.

Korban Sumardi (54) warga Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo terjatuh saat sedang gowes di area persawahan tersebut pada Kamis (18/3/2021) pukul 08.19 WIB.

kedalaman sungai diperkirakan sekitar 3 meter dari tepi jalan.

Menurut Kapolsek Gondangrejo, AKP Riyanto, korban saat itu sedang gowes seorang diri.

Baca juga: Diduga Kena Serangan Jantung, Seorang Pesepeda Meninggal di Karanganyar

Baca juga: Viral Mobil Masuk Jalur Sepeda Permanen hingga Mengklakson Pesepeda, Begini Penjelasan Pengunggah

Saat gowes ini, dia melewati jalanan yang penuh lumpur dan jalur curam.

"Dirinya terjatuh dengan sepedanya yang bermerek Polygon," katanya.

Jalanan yang curam serta berlumpur, diduga membuat korban kehilangan kendali sehingga terjatuh dan tersungkur ke dalam sungai.

"Dari kondisi jalan becek dan cukup curam sehingga seperti berjalan menukik ke bawah," terangnya.

Baca juga: Nasib Rombongan Pesepeda Usai Videonya Masuk Tol Jagorawi Viral, Kini Hukuman Penjara Menanti

Korban yang berprofesi sebagai seorang guru di sebuah sekolah negeri di Solo itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di tempat.

"Sempat ada saksi dari petani sekitar yang teriak minta tolong saat menemukan korban sudah meninggal," ujarnya.

Korban sempat dibawa ke Puskesmas Gondangrejo dan kini jasadnya dibawa langsung ke kediaman keluarga.

Kasus sebelumnya juga terjadi di Karanganyar, seorang pesepeda asal Kota Solo bernama Djoni Aswinda (50) meninggal dunia saat bersepeda menuju Pasar Karangpandan pada Minggu (7/3/2021) pagi pukul 08.30 WIB. 

Menurut perawat jaga di Puskesmas Karangpandan, Wangsid, almarhum terlihat sempat bernapas saat diturunkan dari mobil ambulans. 

Baca juga: Mider Projo Pakai Sepeda Lipat Listrik, Gibran Blak-blakan: Ini Sepeda Murah, Bukan Brompton

Namun begitu dipindahkan ke ranjang pasien, kondisi sudah berubah.

"Kami sempat melakukan resusitasi jantung dengan menekan dada yang bersangkutan," jelasnya kepada TribunSolo, Minggu (7/3/2021). 

Selain itu, Wangsid juga sempat mengecek pembuluh nadi di leher dan pupil matanya namun tidak ada respon. 

"Saya lihat pupil matanya tidak ada respon," tuturnya. 

Baca juga: Viral Mobil Masuk Jalur Sepeda Permanen hingga Mengklakson Pesepeda, Begini Penjelasan Pengunggah

Wangsid menduga bahwa almarhum bersepeda dalam kondisi kelelahan. 

"Performa almarhum saat bersepeda sudah sangat drop, sehingga serangan jantung sangat mudah terjadi," ujarnya. 

Dirinya juga mengimbau kepada para pesepeda untuk lebih sadar dan selalu mengecek kondisi performa badan.

"Jangan dipaksa kalau sedang lelah," kata dia. 

Sempat Ditolong

Seorang pesepeda asal Solo meninggal di Desa Karangpandan, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar pada Minggu (7/3/2021) pagi pukul 08.30.

Pesepeda tersebut bernama Djoni Aswinda (50) warga Dusun Kalirahman, Kelurahan Gandekan Tengen, Kecamatan Jebres, Solo.

Menurut salah seorang rekannya, Samadi (41), almarhum berangkat dari Solo dengan bersepeda sendirian.

Hingga akhirnya mereka berpapasan di jalan atau tepatnya di Tugu Ngipik, Dusun Pawang, Desa Gayamdompo, Kecamatan Karangpandan.

"Kami saat itu bertemu dan melihat kondisinya masih nampak bugar karena bisa bersepeda sejauh itu," ungkapnya.

Pada mulanya mereka hendak bersepeda hingga Pasar Karangpandan, namun saat di perjalanan dan hampir mendekati pasar, tiba-tiba almarhum terjatuh dari sepeda.

"Setelah terjatuh kami minta tolong warga," ujarnya.

"Saya sempat menahan rahangnya supaya tidak mengigit lidah agar masih bisa bernafas," jelasnya.

Tak lama pertolongan relawan pun tiba, dan dibantu ambulans almarhum dibawa ke Puskesmas Karangpandan.

"Selama di ambulans saya lihat masih bisa bernafas," terangnya.

Namun takdir berkata lain, korban meninggal dunia saat tiba di Puskesmas Karangpandan dengan diagnosa serangan jantung. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved