Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Petani Sukoharjo Sedih, Harga Gabah Anjlok, Modal Tanam Tak Kembali: Dihargai Rp 3500 Per Kg

Harga gabah saat musim panen ini anjlok dikisaran Rp 3.500 perkilogram.Dengan harga jual serendah itu, petani disebut merugi.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil
Panen Padi di Sukoharjo, saat ini harga gabah anjlok membuat petani menjerit. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Harga gabah saat musim panen ini anjlok dikisaran Rp 3.500 perkilogram.

Dengan harga jual serendah itu, petani disebut merugi karena tidak sebanding dengan modal tanam.

Menurut Kepala Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jigong Sarjanto, sejumlah kelompok tani mengeluh padanya karena harga gabah ini.

Baca juga: Pemerintah Pusat Bakal Impor Beras, Petani Klaten Jadi Resah

Baca juga: Petani Dilarang Pasang Jebakan Tikus Beraliran Listrik, Bila Nekat Akan Berurusan dengan Polisi

"Modal untuk tanam padi berkisar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta per hektarnya, harga jual gabahnya paling rendah Rp 3.500 perkilogram," kata dia, Jumat (19/3/2021).

"Petani remuk, jelas rugi," ucapnya.

Dia mengatakan, sawah di Desa Pranan sebagian sudah ada yang panen, dan harga gabah dibeli dengan sangat rendah.

Menanggapi keluhan petani, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mengira turunnya harga gabah ini karena stok yang melimpah.

Selain itu kualitas gabah juga menurun akibat musim penghujan ini.

Baca juga: Jeritan Petani Sragen di Tahun 2021, saat Harga Gabah Turun Hingga 30 Persen

"Jadi rendemen lebih rendah, sehingga harga rendah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Netty Harjianti.

Dari pantauannya, harga gabah dikisaran Rp 3.700 sampai Rp 4.200 perkilogram sesuai kualitas gabah.

"Ada sebagian kecil harganya hanya Rp 3.500 sampai Rp 3.600 perkilogram," tandasnya.

Bulog Serap Gabah Petani Karanganyar

Sebanyak 15 ribu gabah hasil panen petani di Kabupaten Karanganyar akan dibeli.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Siti Maesyaroh mengatakan, petugas di lapangan telah menghimpun data lahan persawahan yang belum memasuki masa panen.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved