Berita Karanganyar Terbaru
Protes Cara Menangani HRS, PA 212 Karanganyar Bentangkan Poster 'Bebaskan Habib Rizieq Shihab'
Persaudaraan Alumni (PA) 212 Karanganyar menuntut Muhammad Rizieq Shihab dibebaskan.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Persaudaraan Alumni (PA) 212 Karanganyar menuntut Muhammad Rizieq Shihab dibebaskan.
Mereka mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Karanganyar, pada Jumat (26/3/2021).
Bahkan sejumlah anggota PA 212 ditemui Kepala Kejari Karanganyar, Mulyadi Sajain.
Ada enam poin yang mereka sampaikan terkait Rizieq Shihab.
‘’Jika permasalahan HRS tetap diproses, kami menuntut perlakuan yang baik, sopan, dan beradab,’’ pinta Ketua Dewan Tanfidz PA 212 Karanganyar, Fadlin Ali.
Baca juga: Isi Eksepsi Habib Rizieq: Merasa Aparat Tak Adil, Singgung Kerumunan Jokowi, Gibran & Bobby Nasution
Baca juga: Massa Habib Rizieq Tolak Dites Antigen, Simpatisan Ada yang Teriak: Gue Bukan Binatang, Gue Manusia
Menyikapi hal itu, Mulyadi Sajain berjanji akan menyampaikan aspirasi itu kepada pihak Kejaksaan Agung.
Dikatakan, hal ini supaya menjadi bahan pertimbangan bahwa ada suara dari masyarakat akar rumput mengenai kasus tersebut.
"Saya mengetahui atensi masyarakat terhadap kasus tersebut sangat luar biasa, dan ada suara dari warga setempat yang akan saya sampaikan sebagai bentuk aspirasi," terangnya.
Audiensi yang berlangsung sejak pukul 13.00 hingga pukul 15.00 WIB tersebut berlangsung tertib.
Meskipun demikian aparat gabungan TNi-Polti tetap bersiaga sejak pagi dengan sejumlah peralatan dan perlengkapan.
Bacakan Eksepsi
Terdakwa kasus kerumunan di Petamburan dan Megamendung Habib Rizieq Shihab merasa diperlakukan tak adil terkait kasus hukum yang menjeratnya saat ini.
Habib Rizieq mempertanyakan sikap aparat yang dengan cepat memproses hukum kasus kerumunan yang melibatkan dirinya.
Menurut dia, ada ribuan kerumunan dengan ribuan pelanggaran terhadap protokol kesehatan yang terjadi di Indonesia sejak awal pandemi hingga saat ini.
Baca juga: Massa Habib Rizieq Tolak Dites Antigen, Simpatisan Ada yang Teriak: Gue Bukan Binatang, Gue Manusia
Baca juga: Bawa Kartu Pers ke Sidang Rizieq Shihab, Neno Warisman Tak Boleh Masuk
Tapi tidak pernah diproses hukum.

"Kenapa Kepolisian dan Kejaksaan menutup mata dan membiarkan berbagai kerumunan yang dengan sengaja melanggar prokes, tanpa merasa bersalah apalagi meminta maaf, bahkan dilakukan secara berulang kali," demikian bunyi eksepsi Rizieq yang diterima Kompas.com dari kuasa hukumnya, Aziz Yanuar, Jumat (26/3/2021).
Kuasa hukum menyatakan eksepsi itu dibacakan dalam sidang, namun seperti diketahui, sidang pembacaan eksepsi yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur itu digelar tertutup dan tidak bisa diikuti oleh publik secara langsung maupun online.
Rizieq mengatakan, pelanggaran protokol kesehatan itu juga dilakukan oleh tokoh nasional mulai dari artis, pejabat, hingga menteri dan presiden.
"Sudah menjadi rahasia umum yang disaksikan dan diketahui semua lapisan masyarakat bahwa aneka kerumunan dan pelanggaran prokes yang dilakukan secara demonstratif oleh orang-orang dekat Jokowi dibiarkan oleh aparat bahkan dibenarkan," kata Rizieq.
Rizieq mengungkit kerumunan yang terjadi saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Maumere, Nusa Tenggara Timur, yang kemudian dinyatakan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan oleh Polri.
"Apa karena pelakunya adalah seorang presiden, sehingga boleh suka-suka langgar hukum secara terang-terangan yang disaksikan jutaan rakyat melalui media?" kata Rizieq.
Selain kerumunan di Maumere, ia juga menyinggung kerumunan yang muncul saat masa kampanye pilkada yang diikuti anak Jokowi, Gibran Rakabuming, dan menantu Jokowi, Bobby Nasution.
Rizieq menyebutkan, kerumunan juga terjadi pada acara anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan, pesta yang dihadiri eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan selebritis Raffi Ahmad, serta KLB Demokrat di Deli Serdang yang dihadiri Kepala Staf Presiden Moeldoko.
"Jadi jelas bahwa proses hukum terhadap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan adalah bentuk diskriminasi hukum," kata dia.
Diketahui, Rizieq didakwa melakukan penghasutan terkait kerumunan di Petamburan serta menghalang-halangi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan terkait kerumunan di Megamendung.
Heboh Kunjungan Jokowi di Maumere Sebabkan Kerumunan Mirip Habib Rizieq, Begini Pembelaan Istana
Ramai jadi perbincangan di media sosial soal kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebab di tengah perang melawan pandemi Covid-10, kunjungan Presiden itu justru mengakibatkan kerumunan warga.
Baca juga: Hasil Penelitian di India: Orang Berkacamata 3 Kali Lebih Aman dari Covid-19, Ternyata Ini Sebabnya
Baca juga: Sah! Peraturan Diteken Jokowi, Kini Karyawan Kontrak Bisa Diperpanjang sampai 5 Tahun
Banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan akibat kunjungan Jokowi di Maumere tersebut.
Mereka tidak menjaga jarak.

Hal tersebut tampak dalam video kunjungan Jokowi di Maumere yang membuat kerumunan warga dan viral di media sosial.
Netizen atau warganet pun membandingkan dengan kasus kerumunan Habib Rizieq.
Berikut komentar netizen di media sosial Twitter terkait kerumunan warga yang disebabkan kunjungan Jokowi ke Maumere:
@ab****ras
Geger!, Beredar Video Kerumunan Warga Saat Jokowi Lempar-Lemparkan Bingkisan, Netizen: Jika Karena Kerumunan HRS Bisa Dipenjara, Kenapa Dilakukan Juga oleh Kepala Negara? Dimana Keadilan?
@aL****ma
Jokowi Membagikan Souvenir Ditengah Kerumunan, ISTANA : Untuk Menghargai Antusiasme Masyarakat Boleh Gitu Melanggar Prokes Pak @mohmahfudmd. Kalau Boleh Bebaskan IB HRS Dong..
@Ke****roDEM
Alasannya spontanitas, dan ada juga pelemparan paket kepada kerumunan massa oleh @jokowi
Di video tampak tak ada prokes, massa tak pakai masker, menunjukan pemda tak berlakukan prokes dan aturan PPKM seperti instruksi pemerintah pusat. Rakyat dihukum, rakyat diminta maklum.
@wa****bregu
Bukan Soal isi Souvenirnya Tuan.. tapi Soal UU ProKesnya.. Apa Kerumunan yg Seperti ini tidak Melanggar UU ProKes?? Kalau memang tidak, Bukankah Harusnya HRS, & 6 tokoh FPI yg ditahan sudah berada dirumah berkumpul dg Keluarga?? #JanganDzolimi6Syuhada.

Tanggapan Istana
Dikutip dari Tribunnews, Jokowi ke Maumere untuk meresmikan Bendungan Napun Gete.
Terkait video kerumuman warga itu, pihak istana memberi tanggapan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, membenarkan video tersebut.
"Benar itu video di Maumere," kata Bey kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).
Video tersebut beredar di media sosial.
Warga berkerumun menyambut kedatangan Presiden.
Warga bersorak, bertepuk tangan, melambaikan tangan, dan mengabadikan momen menggunakan ponsel.
Meski menggunakan masker, warga terlihat tak menerapkan jaga jarak.
Melalui atap mobil yang terbuka, Jokowi nampak menyapa warga.
Ia mengenakan masker hitam dan melambaikan tangan ke masyarakat.
Jokowi sempat terlihat mengetuk-ngetukan tangan ke masker yang ia kenakan, seakan mengingatkan tentang penggunaan masker.
Ia lantas membagikan sejumlah suvenir ke warga dengan melemparnya dari atap mobil.
Bey menjelaskan, saat Presiden dan rombongan masih dalam perjalanan, masyarakat Maumere sudah menunggu di tepi jalan.
Warga kemudian mendekat ketika mobil Jokowi tiba.
"Saat dalam perjalanan masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan."
"Saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," terangnya.
Melihat spontanitas dan antusiasme warga, Jokowi pun akhirnya menyapa dari atap mobil.
Bersamaan dengan itu, Jokowi mengingatkan warga untuk memakai masker.
"Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ujar Bey.
"Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," tuturnya.
Bey menambahkan, pembagian suvenir yang dilakukan Jokowi merupakan bentuk spontanitas untuk menghargai antusiasme masyarakat.
Suvenir yang dibagikan berupa buku, kaus, dan masker.
"Tapi poinnya Presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jokowi ke Maumere Sebabkan Kerumunan Warga, Netizen Bandingkan Kasus Habib Rizieq, Ini Kata Istana dan Kompas.com dengan judul Rizieq Bandingkan Kerumunan di Petamburan dan Megamendung dengan Jokowi di Maumere