Berita Karanganyar Terbaru
Setahun Tutup Akibat Pandemi Covid-19, Museum Dayu Sangiran Bakal Buka 1 April Mendatang
Setelah lebih dari satu tahun ditutup akibat pandemi Covid-19, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu akan kembali dibuka.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Setelah lebih dari satu tahun ditutup akibat pandemi Covid-19, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu akan kembali dibuka.
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Karanganyar menyatakan, museum tersebut akan segera dibuka pada 1 April 2021 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto pada Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Kangen Piknik ke Museum Manusia Purba di Karanganyar? Begini Potretnya, Setelah Setahun Tutup
Baca juga: Objek Wisata Purba Sangiran Belum Dibuka, Pemkab Sragen: Harus Komunikasi dengan Pusat Dulu
"Ini akan segera kami rapatkan, dan targetnya pada 1 April mendatang akan bisa dibuka," katanya.
Pihak Disparpora akan merumuskan masalah tersebut bersama Museum Purbakala Sangiran di Sragen.
"Nanti kami akan koordinasikan dengan museum yang ada di Sragen," ujarnya.
Demi menjaga protokol kesehatan, Museum Dayu hanya menerima 50 persen dari kuota normal.
"Biasanya hanya 200 orang, kalau masa Covid 19 akan berkurang 50 persen," ungkapnya.
Kondisi Museum
Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda, dan selama itu pula Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu di Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar tutup.
Meskipun area wisata lain yang ada di Karanganyar kini mulai berbenah dan buka satu per satu, namun museum tersebut masih memilih untuk tutup.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Titis Sri Jawoto, bahwasanya pengelolaan museum tersebut ada di tangan Kemendikbud langsung.
Baca juga: Berbulan-bulan Ditutup, Objek Wisata Museum Purbakala Sangiran Ditargetkan Buka Akhir Bulan Ini
Baca juga: Letak Museum Purbakala Ada di Daerah Lain, Warga Asli Sangiran Ungkap Tak Kena Dampak Ekonominya
"Itu langsung di Kemendikbud dan di bawah pengawasan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah di Klaten," katanya pada Senin (22/3/2021).
Titis sendiri berharap area tersebut bisa segera dibuka seperti area wisata edukasi lainnya yang di bawah Kemendikbud.