Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

BREAKING NEWS: Penampakan Para Tersangka Kasus Pesilat Umur 15 Tahun Tewas saat Latihan di Klaten

Para tersangka kasus pesilat MRS (15) warga Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten yang meninggal saat latihan ditampilkan di depan publik.

tribunsolo.com/mardon
Para Tersangka kasus pesilat meninggal saat latihan di Klaten, Jumat (9/4/2021). 

Dia mengatakan meminta polisi lanjutkan kasus tersebut dan memprosesnya agar menjadi pembelajaran juga bagi organisasi silat lainnya.

Baca juga: Bupati Klaten Prihatin dengan Kasus Tewasnya Pesilat saat Latihan: Harus Ada Evaluasi

Baca juga: Kasus Pesilat Tewas saat Latihan di Klaten Lanjut ke Jalur Hukum, Keluarga Tak Ingin Ada Korban Lain

"Kami hanya ingin semua organisasi bela diri untuk berubah lebih baik, karena banyak yang korban akibat pola organisasi yang kurang baik," harapnya.

Selain itu, Maryoto (43) paman korban mengikhlaskan atas meninggalnya korban.

"Kami sudah menerima kepergian korban, namun untuk kasus ini kami tetap meminta kasus ini berlanjut," kata dia.

Maryoto juga mengatakan pihak keluarga tetap memproses kasus ini ke jalur hukum.

Dia mengatakan pihaknya tetap lanjutkan kasus tersebut sebagai pembelajaran bagi semua perguruan silat.

"Dengan meninggalnya murid silat di latihan ini bukan kali ini saja, setahun lalu juga pernah terjadi di tempat lain," ungkap Maryoto.

"Semoga pihak Polres Klaten tetap berada di jalan yang benar dan memproses pelaku seadik-adilnya, agar kejadian ini tidak terulang kembali, karena nyawa tak seharga kacang asin," pungkasnya.

Jadi Perhatian Bupati

Kasus tewasnya pesilat asal Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten berinisial MRS (15), mengundang perhatian Bupati Klaten, Sri Mulyani.

Sri Mulyani meminta kasus tewasnya pesilat remaja usai latihan untuk dievaluasi kembali, dan dijadikan pelajaran bersama agar tidak terulang kembali.

"Saya ikut prihatin, salah satu murid kami meninggal dunia usai latihan, ini menjadi waspada bersama dan para guru," ucap Mulyani saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (7/4/2021).

Dalam kasus ini, harus bisa dijadikan evaluasi bagi para pelatih atau guru pencak silat agar tidak terlalu keras memberikan materi latihan.

Selain itu, dia juga mengimbau untuk tetap memperhatikan kondisi fisik dulu sebelum berlatih.

"Ini menjadi pelajaran dan evaluasi bersama agar kasus ini tidak terulang kembali ke calon generasi penerus bangsa ini," pungkasnya.

Baca juga: Kasus Pesilat Tewas saat Latihan di Klaten Lanjut ke Jalur Hukum, Keluarga Tak Ingin Ada Korban Lain

Baca juga: Rencana Demo Besar Buruh, SPSI Klaten Belum Ambil Sikap: Akan Dirapatkan dengan DPD Jateng Dulu

Baca juga: Kronologi 14 Santri Satu Ponpes di Klaten Positif Covid-19, Ada yang Mengalami Gejala Ringan

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved