Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Kesaksian Pedagang Pasar Simo Boyolali Terhempas Angin Ribut dan Tertimpa Baliho, Ternyata Ibu-ibu

Kesaksian Pedagang Pasar Simo Boyolali Terhempas Angin Ribut dan Tertimpa Baliho, Ternyata Ibu-ibu

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Azhfar Muhammad
Widiarti, videonya saat terhempas angin ribut di Pasar Simo Boyolali, viral. 

"Mbah Tulung Mbah,"

Angin puting beliung yang melanda kawasan Tugu Macan Pasar Simo, Kabupaten Boyolali,Jumat (9/4/2021) membuat warga sekitar panik.

Termasuk, para pedagang yang saat itu masih menggelar lapak dagangannya.

Tak terkecuali, Widarti (48), seorang pedagang petasan.

Dirinya langsung bergegas menutupi kembang api dan petasan yang dijualnya dengan plastik saat mengetahui cuaca mulai mendung sekira pukul 14.00 WIB.

"Tiba-tiba gerimis saya berinisiatif untuk menutup dengan plastik, dan turun hujannya (masih) biasa saja. Tiba-tiba hujannya sangat deras disertai angin kencang yang berhembus dari arah barat," ujar dia kepada TribunSolo.com, Minggu (11/4/2021).

"Itu tidak ada sepuluh menit, saya tutup meja dagangan dengan plastik dan saya mau mengikat kayu dengan tali rafia, agar tidak kehujanan," ungkapnya.

Baca juga: Viral, Meja Penjual Petasan di Boyolali Terbang Tersapu Angin Kencang, Ini Cerita Sebenarnya

Baca juga: Ngeri! Angin Puting Beliung di Tuban Karanganyar, Atap Sampai Lepas, Warga tak Berani Keluar

Widarti mengaku sudah berteriak meminta pertolongan ke warga sekitar.

Namun, suaranya kalah keras dengan suara guyuran hujan deras yang disertai angin.

"Mungkin karena hujan deras, tidak ada yang dengar baru dua kata 'mbah tulung mbah' eh meja gerobak saya sudah terbang," ujar dia.

"Saya posisi di timur dan jadi saya ketutupan meja kalau anginnya dari timur mungkin saya terbawa terbang juga," tambahnya.

Selain itu, hujan deras disertai angin kencang tersebut juga membuat dua baliho di lokasi kejadian menimpa Widarti.

"Tapi untungnya balihonya pelan pelan dan perlahan  jatuhnya. Bukan plek ketiban (tertimpa) keras," paparnya. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved