Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Warga Sragen Dilarang Mudik! Polres Sragen akan Sekat Jalan Perbatasan, Exit Tol Juga Bakal Dijaga

Warga Sragen Dilarang Mudik! Polres Sragen akan Sekat Jalan Perbatasan, Exit Tol Juga Bakal Dijaga

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Ilustrasi : polisi menggelar razia.Foto diambil di perbatasan Jateng-DIY di kawasan Prambanan, Jumat (12/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemerintah menyatakan larangan mudik pada Lebaran tahun ini.

Larangan mudik ini berlaku untuk moda transportasi meliputi darat, laut, dan udara mulai 6-17 Mei 2021.

Baca juga: Solo Serasa Jakarta! Jalan Slamet Riyadi Makin Macet, Ada Kemungkinan Pemudik Sudah Menyerbu

Guna mengantisipasi arus mudik, Kepolisian Resor (Polres) Sragen akan melakukan penyekatan di jalur-jalur yang sering dilewati saat mudik.

"Kami akan lakukan penyekatan tapi perlu komunikasi dengan pihak-pihak lain," ujar Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, Senin (12/4/2021).

Ardi menyebut, penyekatan akan dilakukan di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Timur.

"Penyekatan akan dilakukan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata dia.

Sementara itu, bagi pemudik yang datang dari Jawa Tengah pun juga akan dihalau.

"Biasanya pemudik-pemudik ini datangnya lewat Barat dari Solo dan sekitarnya," katanya.

Di pintu masuk tol yang berdekatan dengan Kabupaten lain juga akan dipantau.

"Kami akan pantau pintu-pintu tol yang berbatasan dengan daerah lain saat mudik nanti," ujar dia.

Solo Sudah Padat

Terpisah, lalu lintas di sejumlah ruas jalan Kota Solo, utamanya jantung Kota Solo, yakni Jalan Slamet Riyadi, terasa lebih padat dari biasanya di akhir pekan, tepatnya Sabtu (10/4/2021) dan Minggu (11/4/2021).

Dari pantauan TribunSolo.com, bila naik mobil, harus mengantre hingga tiga kali lampu merah menyala, bila ingin lolos dari sejumlah traffic light, antara lain traffic light depan Satlantas Polresta Solo, apalagi depan McDonald's Slamet Riyadi.  

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo, tak mengelak dengan kemacetan yang terjadi.

Ia mengatakan, kendaraan lebih penuh karena efek bertepatan libur terakhir jelang Ramadhan.

"Libur terakhir sebelum Ramadhan, Jadi banyak akitivas belanja kebutuhan sebelum Ramadhan," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (11/4/2021).

Ari juga tak menampik, ada kemungkinan pemudik sudah lebih dulu menyerbu Kota Solo.

Mengingat, pemerintah melarang mudik Lebaran pada 6 -17 Mei 2021.

"Kemungkinan ada mudik, di awal puasa ini, ditambah lagi banyak masyarakat yang masih melakukan tradisi nyadran di Solo," ungkapnya. 

Baca juga: Jalan Solo-Purwodadi di Kalijambe Sragen Macet, Ada Perbaikan, Berlaku Buka Tutup

Baca juga: KRL Solo-Jogya Sempat Macet di Klaten, Penumpang Pun Dialihkan ke Kereta Lain, Ini Penyebabnya

Dengan kondisi kepadatan lalu lintas yang terjadi jelang ramadhan.

Dishub Kota Solo melakukan rekayasa lalu lintas, diantaranya di sepanjang Jalan Slamet Riyadi.

"Kami Pantau dan intervensi, bisa menambah dan mempercepat waktu lampu hijau pada traffic light dari central control room Dishub," ungkapnya.

Tak hanya itu, Dishub Kota Solo juga melakukan patroli setiap harinya. 

"Lakukan Patroli Kota dalam dua shift, pagi-siang dan sore-malam, serta patroli siaga derek juga dari bidang perparkiran," tutupnya. 

Masuk Jalur Contra Flow

Sebelumnya, sebuah postingan di media sosial viral, aksi mobil terobos jalur contra flow Batik Solo Trans (BST) di Jalan Slamet Riyadi Solo. 

Postingan tersebut diketahui Jumat (9/4/2021).

Dalam rekaman video tersebut, terlihat ada dua mobil yang menerobos jalur BST tersebut.

Sementara, dari arah berlawanan ada BST yang melintas.

Kedua mobil itu menghambat jalan BST dan menepi pelan-pelan agar BST bisa lewat.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno membenarkan kejadian tersebut ada di Solo.

Dia mengatakan, apa yang dilakukan mobil menerobos jalur contra flow tentu membahayakan.

Baca juga: Wali Kota FX Hadi Rudyatmo Anggap Pembelian Layanan Batik Solo Trans sudah Sesuai

Baca juga: Mulai Hari Ini, Batik Solo Trans Layani dari Palur - Adi Soemarmo, Lawan Arus di Jalan Slamet Riyadi

"Itu melanggar, membahayakan pengendara lain, dia menerobos jalur khusus BST," papar Hari, Sabtu (10/4/2021).

Soal sanksi menurut Hari menjadi wewenang dari Satlantas Polresta Solo.

“Saya kira satlantas saat ini sudah memiliki ETLE (Tilang Elektronik),” paparnya.

Hari mengatakan, kemungkinan kendaraan yang menerobos jalur contra flow tersebut sudah mendapatkan surat tilang atau teguran.

Bicara soal kasus serupa, Hari mengungkapkan bukan kali ini saja.

Sebab, sebelumnya masih banyak yang melanggar.

“Jika memang tidak sabar maka kami himbau kepada pengemudi untuk menggunakan kendaraan umum seperti BST,” ungkapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved