Berita Solo Terbaru

Buka Puasa Perdana di Solo, Pencari Takjil Serbu Kuliner Manahan Solo : Banyak Pilihan, Jadi Bingung

Kawasan kuliner Manahan Solo diserbu warga saat momen ngabuburit atau menjelang buka puasa perdana, Selasa (13/4/2021).

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Warga membeli takjil yang dijual di kawasan Stadion Manahan Solo, Jalan Menteri Supeno, Selasa (13/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kawasan kuliner Manahan Solo diserbu warga saat momen ngabuburit atau menjelang buka puasa perdana, Selasa (13/4/2021).

Mereka menyasar lapak-lapak makanan dan minuman untuk membeli takjil.

Dari pantauan TribunSolo.com, warga yang memadati kawasan Stadion Manahan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, diantaranya memakai masker.

Para penjual juga tampak memakai masker saat melayani para pembeli yang datang.

Salah seorang pembeli, Frendy (22) mengatakan dirinya memang menyasr kawasan Stadion Manahan untuk mencari takjil bersama temannya.

Baca juga: Digugat Perangkat Desa yang Emoh Pensiun Umur 60 Tahun ke PTUN Semarang, Begini Pemkab Sragen

Baca juga: Bisnis Kuliner Sukses, Arya Saloka Ngaku Ingin Ikuti Jejak Rasul Berdagang, Kode Mau Pensiun Artis?

"Ini cuma mencari takjil," katanya kepada TribunSolo.com.

Menurutnya, makanan dan minuman yang dijual di kawasan Stadion Manahan Solo banyak pilihan.

"Di sini banyak pilihan. Jadi bikin bingung buat milih," ucap Frendy.

Kawasan Stadion Manahan Solo memang menawarkan sejumlah kuliner yang bisa dicicip saat berbuka puasa.

Mulai dari cakue, cilor, sempol, es buah, hingga sate cumi bisa dicari di kawasan tersebut.

Frendy mengungkapkan ini kali pertama dirinya ngabuburit di Solo selama pandemi Covid-19.

"Baru kali ini. Tahun kemarin puasanya di rumah karena masih pandemi Covid-19," ungkapnya.

Shalat Tarwih Pertama

Masjid Agung Kota Solo menggelar salat tarawih perdana pasca pemerintah menetapkan bulan Ramadan jatuh pada Selasa (13/4/2021).

Dari pantauan TribunSolo.com, jemaah mulai memadati kompleks masjid sekira pukul 18.00 WIB. 

Mereka tetap harus melalui protokol kesehatan Covid-19 yang diterapkan pengelola Masjid Agung Solo. 

Baca juga: Pemerintah Resmi Tetapkan 1 Ramadhan 1442 H Jatuh Selasa (12/4/2021), Umat Muslim Malam Ini Tarawih

Baca juga: Awas Kecele, Aturan Salat Tarawih di Masjid Agung Solo : Pintu akan Ditutup Bila Kuota Penuh

Diantaranya, pengecekan suhu menggunakan thermogun oleh para petugas. 

Selain itu, para petugas juga memastikan jemaah yang mengikuti salat tarawih memakai masker. 

Saat waktu Salat  dimulai, jemaah pria tampak hampir memenuhi ruang utama Masjid Agung Solo. Sementara jemaah perempuan berada di sisi selatan serambi masjid. 

Saf antar jemaah sudah diatur berjarak dengan tanda. Para jemaah berdiri di atas tanda yang terpasang tersebut. 

Seusai salat Isya, mereka masih menunggu pengumuman hasil sidang isbat pemerintah pusat di kompleks Masjid Agung Solo.

Baca juga: Catat Warga Solo, Ramadan 2021 Pemkot Solo Larang Tarawih Keliling : Di Masjid Kampung Masing-masing

Pemerintah menetapkan 1 Ramadan jatuh Selasa (13/4/2021), petugas masjid langsung mengumumkan ke jemaah.

Salat tarawih pun dimulai sekira pukul 19.25 WIB dengan diikuti kurang lebih 500 jemaah. 

Sekretaris Takmir Masjid Agung Solo, Abdul Basid mengatakan, tidak ada ceramah saat pelaksanaan salat tarawih perdana. 

"Mulai besok pakai ceramah. Itupun kita persingkat dari yang biasanya 15 menit menjadi 10 menit," kata Abdul.

Salat tarawih, sambung Abdul, dilakukan secara dua gelombang. 

Baca juga: Ingat! Dilarang Salat Tarawih di Masjid atau Musala Zona Merah dan Oranye Covid-19

Gelombang pertama dilakukan 11 rekaat dengan imam H. Moh Zumroni AM, dan gelombang kedua dilakukan 23 rekaat dengan imam KH Ibrahim Asfari.

"Untuk mengakomodasi semua pihak, yang 11 rekaat dan 23 rekaat tetap bisa salat di sini," ucap Abdul. 

Sementara untuk bacaan surat, itu dilakukan sesuai urutan juz dalam Al-Qur'an.  

Meski cukup panjang, Abdul berharap imam membacakannya dengan cepat.

"Kalau surat tetap kita mulai juz , selesai bulan Ramadan khatam. Meski demikian, kami minta imam agar membaca suratnya agak dipercepat," ucap Abdul. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved