Berita Solo Terbaru
Ada Guru di Solo Tolak Vaksin? Kadinas Pendidikan Tepis Gibran : Bukan Menolak, Tapi Telat Laporkan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati mengatakan dua sekolah tersebut terlambat melaporkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dinas Pendidikan Kota Solo menepis pernyataan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka soal adanya para guru di dua sekolah yang menolak divaksinasi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati mengatakan dua sekolah tersebut hanya terlambat melaporkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
"Kemarin laporannya belum masuk. Tapi, hari ini sudah masuk," kata Etty kepada TribunSolo.com, Jumat (16/4/2021).
"Kepala sekolahnya sudah ke Dinas Pendidikan. Sudah klarifikasi, mudah-mudahan ke depan pelaksanaan pembelajaran tatap muka lancar," tambahnya.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, dua sekolah tersebut berada di tingkat sekolah dasar (SD).
Baca juga: Tegas, Ada Guru Solo Tolak Divaksin Covid-19, Sekolah Tidak Boleh Adakan Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kota Solo Jumat 16 April 2021 atau 4 Ramadhan 1442 H
Namun, Etty enggan mengungkapkan nama SD tersebut, termasuk faktor keterlambatan laporan pelaksanaan vaksinasi mereka.
Sebenarnya, tiap sekolah sudah diberikan tenggat waktu hingga Rabu (14/4/2021) untuk melaporkan.
"Memang ada sekolah yang sampai detik-detik terakhir telat (melaporkan)," terang dia.
"Padahal itu digunakan untuk menghitung berapa jumlah tenaga pendidik yang sudah dan belum divaksinasi," tambahnya.
Etty memastikan tidak ada penolakan vaksinasi dari pihak sekolah di Kota Solo.
Apalagi, itu sebagai syarat utama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan digelar mulai Juli 2021.
"Syarat utama PTM. Kalau mau PTM, gurunya harus vaksin," tegasnya.
Etty menuturkan percepatan vaksinasi terhadap tenaga pendidik sudah dilakukan.
Untuk di tingkat sekolah menengah pertama (SMP), misalnya, persentasenya sudah mencapai 87 persen.