Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Ada Guru di Solo Tolak Vaksin? Kadinas Pendidikan Tepis Gibran : Bukan Menolak, Tapi Telat Laporkan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati mengatakan dua sekolah tersebut terlambat melaporkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Laily - Biro Pers Setpres
ILUSTRASI : Petugas tengah memasukkan dosis Vaksin Covid-19 Sinovac di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021) pagi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dinas Pendidikan Kota Solo menepis pernyataan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka soal adanya para guru di dua sekolah yang menolak divaksinasi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati mengatakan dua sekolah tersebut hanya terlambat melaporkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Kemarin laporannya belum masuk. Tapi, hari ini sudah masuk," kata Etty kepada TribunSolo.com, Jumat (16/4/2021).

"Kepala sekolahnya sudah ke Dinas Pendidikan. Sudah klarifikasi, mudah-mudahan ke depan pelaksanaan pembelajaran tatap muka lancar," tambahnya.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, dua sekolah tersebut berada di tingkat sekolah dasar (SD).

Baca juga: Tegas, Ada Guru Solo Tolak Divaksin Covid-19, Sekolah Tidak Boleh Adakan Pembelajaran Tatap Muka

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kota Solo Jumat 16 April 2021 atau 4 Ramadhan 1442 H

Namun, Etty enggan mengungkapkan nama SD tersebut, termasuk faktor keterlambatan laporan pelaksanaan vaksinasi mereka.

Sebenarnya, tiap sekolah sudah diberikan tenggat waktu hingga Rabu (14/4/2021) untuk melaporkan.

"Memang ada sekolah yang sampai detik-detik terakhir telat (melaporkan)," terang dia.

"Padahal itu digunakan untuk menghitung berapa jumlah tenaga pendidik yang sudah dan belum divaksinasi," tambahnya.

Etty memastikan tidak ada penolakan vaksinasi dari pihak sekolah di Kota Solo.

Apalagi, itu sebagai syarat utama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan digelar mulai Juli 2021.

"Syarat utama PTM. Kalau mau PTM, gurunya harus vaksin," tegasnya.

Etty menuturkan percepatan vaksinasi terhadap tenaga pendidik sudah dilakukan.

Untuk di tingkat sekolah menengah pertama (SMP), misalnya, persentasenya sudah mencapai 87 persen.

"Kalau untuk SD baru sekitar 40-an persen. PAUD masih sedikit sekali," tutur dia.

"Untuk SD dan PAUD akan kami kejar vaksinasinya, bila masih ada jatah vaksin," tambahnya.

Dikabarkan Tolak Vaksin

Beberapa tenaga pendidik di Kota Solo masih menolak vaksinasi Covid-19. 

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, penolakan tersebut ditemukan di 2 sekolah. 

"Ada dua sekolah yang gurunya, masih kurang berkenan untuk divaksinasi. Itu harus diedukasi," kata Gibran, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Terjadi Pembekuan Darah yang Langka, Denmark Putuskan Tak Lagi Gunakan Vaksin AstraZeneca

Baca juga: Daftar Negara Dunia yang Mengalami Masalah Stok Vaksin Covid-19, Bukan Hanya di Indonesia

"Ini menyangkut masa depan bangsa kita. Sekolah isinya anak - anak yang jadi penerus bangsa," tambahnya. 

Namun, Gibran enggan menyebut secara pasti instansi sekolah yang guru-gurunya menolam divaksinasi. 

"Ada yang tidak mau divaksin. Ya ada lah," ucapnya. 

Gibran menegaskan bila guru-guru tidak divaksinasi, maka sekolah tidak diperbolehkan menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Kalau tidak mau divaksin, (sekolah) tidak usah (menjalankan) pembelajaran tatap muka," ucap Gibran. 

Baca juga: Vaksinasi Bulan Ramadhan Diperbolehkan, Kemenkes Akan Kebut Hingga 30 Juta Dosis

"Nanti kita tegasi ke semua gurunya," tambahnya. 

Gibran menyampaikan vaksinasi tenaga pendidik dilakukan supaya PTM bisa segera diselenggarakan.

"Targetnya, Juli 2021, sekolah dibuka untuk PTM," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved