Akibat Minuman Keras, Dua Kelompok Massa di Manokwari Saling Serang, Satu Orang Meninggal
Akibat minuman keras dua kelompok massa di Papua terpaksa harus bentrokan satu sama lain hingga menyebabkan seorang warga harus meregang nyawa
Setelah peristiwa itu, tambah Chandra, para pelajar yang melakukan aksi unjuk rasa memaksa sekolah-sekolah lain untuk ikut turun ke jalan.
“Ajakan yang semakin kuat membuat jiwa muda para pelajar ini untuk ikut turun ke jalan jadi aksi ini murni dilakukan para pelajar."
"Namun aksi pembakaran ini sudah terencana dilakukan pihak ketiga, di mana hal ini kelompok KNPB,” ujarnya.
Adapun titik-titik yang direncanakan dibakar, sambung Chandra, yakni kantor pemerintahan dan tempat-tempat perekonomian.
“Seperti kita ketahui kantor bupati hangus terbakar, kantor PLN sebagai pusat penerangan dibakar dan tempat usaha serta rumah-rumah warga,” ujarnya.
3. Dipicu kabar hoaks
Rudolf memastikan bahwa alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar (hoaks).
"Wamena minggu lalu ada isu, ada guru yang mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas mereka melakukan aksi," ujarnya di Jayapura.
Rudolf mengklaim kepolisian sudah mengonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar.
"Guru tersebut sudah kita tanyakan dan tidak ada kalimat rasis, itu sudah kita pastikan jadi kami berharap masyarakat di Wamena dan di seluruh Papua tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya," tuturnya.
4. Kantor bupati, PLN, rumah dan pertokoan dibakar massa
Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).
Rumah yang ada di sepanjang jalan di Kota Wamena hangus dibakar dalam kerusuhan.
Namun, belum dipastikan berapa puluh rumah yang terbakar.
Seorang warga di Kota Wamena menjelaskan, rumahnya yang berbentuk ruko hangus terbakar dalam kerusuhan itu.