Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

4 Fakta Pria dan Wanita Mandi di Bak Truk Keliling Sragen : Akui Ingin Viral Tapi Sering Melakukanya

Entah apa yang dipikirkan belasan pemuda dan pemudi di Kabupaten Sragen dengan kungkum alias mandi di bak truk.

Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Aksi pemuda dan pemudi mandi alias kungkum di bak truk sembari keliling di Jalan Raya Sukowati, Kelurahan Nglorog, Kecamatan/Kabupaten Sragen. 

“Dalam rangka menyambut Ramadan atau padusan, alih-alih ingin viral," ungkap dia.

Namun Ipda Joni menerangkan, jika dari keterangannya mereka melakukan aksinya sudah beberapa kali saat datangnya Ramadhan.

"Mereka mengakui sering melakukanya," aku dia. 

Baca juga: Remaja 18 Tahun di Sampang Ditangkap saat Masih Tidur, 4 Hari Rudapaksa Anak di Bawah Umur

Baca juga: Ingin Viral Lewat Aksi Kungkum di Atas Bak Dump Truk, 11 Pemuda Sragen Terima Nasib Dipanggil Poilsi

Saat memenuhi pemanggilan, Joni menuturkan pelaku bersikap kooperatif dengan petugas.

“Mereka semua kooperatif datang semua,” tuturnya.

3. Minta Maaf Terbuka

Setelah berhasil diamankan polisi, mereka yang berasal dari Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan itu lantas dimintai keterangan.

Tak hanya itu, menurut Kanit Tunjawali Satlantas Polres Sragen, Ipda Joni Kurniawan, mereka wajib menandatangi permintaan maaf di atas kertas bermaterai.

Termasuk surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya lagi diketahui kades setempat.

Bahkan secara terbuka mereka membacakan permintaan maaf di hadapan publik dengan berjajar dan berlatar belakang truk yang digunakan untuk kungkum.

Para pelaku aksi kungkum di atas bak dump truk yang ditertibkan polisi.
Para pelaku aksi kungkum di atas bak dump truk yang ditertibkan polisi. (TribunSolo.com/ Istimewa)

“Kkami arahkan untuk memberikan pernyataan untuk tidak mengulangi aksi,” jelas dia.

Joni menuturkan 11 orang yang dipanggil tersebut untuk sementara mendapat peringatan dan tidak ada penahanan.

“Karena masih sosialisasi operasi keselamatan,” katanya.

4. Polisi Sebut Aksi Konyol

Kanit Tunjawali Satlantas Polres Sragen, Ipda Joni Kurniawan menerangkan, polisi lantas memberikan pembinaan terhadap para pemuda karena hal itu melanggar peraturan.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved