Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Imbas Merapi Bergemuruh, Stabelan Boyolali Diguyur Hujan Abu Vulkanik, Tapi Warga Tidak Mengungsi

Menurut Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo Boyolali, Mujianto, hujan abu tipis terjadi karena meningkatnya aktivitas Merapi.

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
ILUSTRASI : Kondisi abu vulkanik Merapi yang tampak tebal di Jalan Raya Magelang - Boyolali di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Kamis (28/1/2021). 

Banjir pertama mengakibatkan sejumlah pipa air bersih rusak.

Saat warga tengah memperbaiki pipa tersebut, datang lagi banjir yang kedua.

Baca juga: Merapi Masih Bergejolak : Tampak Luncurkan Lava Pijar hingga Keluarkan Asap Kawah yang Cukup Tebal

Baca juga: Merapi Semburkan Awan Panas Kemarin Sore, Begini Kondisi Masyarakat Cepogo Boyolali 

Baca juga: Awal Puasa Ramadhan, Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Dua Kali : Seusai Sahur dan Jelang Maghrib

Purwanto, warga Dusun Boyong, Sleman, Yogyakarta mengatakan, terjangan lahar hujan Selasa sore memutus jaringan pipa air bersih yang diambil dari mata air di kaki bukit Plawangan.

Pasokan air bersih ke Dusun Boyong dan sebagian Ngepring pun terhenti total.

Sejumlah warga didampingi petugas BPBD dan PU Sleman bergotongroyong memperbaikinya.

Tepat di saat mereka tengah menyambungkan pipa yang putus, terjadi aliran lahar menyusul hujan cukup deras di lereng Merapi.

Kondisi Gunung Merapi pada pagi hari dari kawasan Kaliurang, Rabu (14/4/2021).
Kondisi Gunung Merapi pada pagi hari dari kawasan Kaliurang, Rabu (14/4/2021). (TribunSolo.com/Dok BPPTKG)

Gemuruh terderngar dari arah hulu saat aliran lahar mulai bergerak menghilir.

Tribunjogja.com yang berada di dasar Kali Boyong Bersama warga mendengar secara jelas gemuruh seperti deru mesin jet pesawat.

Warga yang memperbaiki jaringan pipa air bersih menyingkir ke lokasi agak tinggi dari alur sungai yang akan dilewati lahar hujan.

Banjir lahar hujan saat itu bergerak di sisi timur dasar Kali Boyong, dekat ke tebing di kaki Bukit Plawangan.

Kebetulan pula jaringan instalasi pipa air bersih untuk warga Boyong dan Ngepring ada di sisi timur sungai yang saat ini dipenuhi pasir, krikil, krakal, dan batu dari ukuran bola voli hingga yang sebesar sepeda motor.

Dari arah utara atau hulu, sejurus kemudian terlihat kepala aliran lahar hujan, sebagian menggerus tebing pasir di kiri kanan alur sungai.

Suara gemuruhnya semakin keras, dan ternyata aliran lahar hujan itu membawa batu-batu besar dari kawasan hulu atau lereng gunung.

Aliran lahar hujan itu berwarna pekat abu-abu cenderung hitam, menderas dalam hitungan beberapa menit. Banjir berlangsung lebih dari setengah jam.

Meski aliran dan gemuruh suaranya terdengar mengerikan, banjir lahar hujan pagi menjelang siang itu masih dalam batas aman.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved