Via Vallen
Potret Wanita Cantik Beri Makan Anjing Jalanan Tuai Pujian Netizen, Ternyata Artis Via Vallen
Kebaikan hati Via Vallen terekam kamera. Ia terlihat memberi makan anjing jalanan yang ia temui. Potretnya banjir pujian netizen.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM -- Via Vallen dikenal sebagai artis yang rendah hati.
Beberapa kali ia tertangkap kamera bergaul bersama orang-orang biasa di jalanan.
Baca juga: Berada dalam Gedung saat Gempa Malang, Via Vallen Mengaku Panik: Gempa yang Benar-benar Kuat
Baca juga: Heboh Via Vallen Muncul di Instagram Manchester United: MU Koploan, Yuk Gas Pucuk Lagi
Kebaikan Via Vallen itu ternyata tak cuma terhadap orang-orang saja, melainkan juga hewan liar.

Saat sedang makan di sebuah tempat yang tak diketahui tempatnya, Via Vallen mendadak dihampiri seekor anjing berwarna hitam.
Ia pun segera berjongkok untuk memberikan sisa makanannnya.
Terlihat dalam video, anjing itu lahap makan pemberian pelantun tembang Sayang itu.
Sementara senyum tersungging di bibir Via Vallen.
Dirinya sama sekali tak merasa jijik atau risih didatangi anjing.
Sebaliknya, ia terus memberikan makan anjing itu dan memperhatikannya dari jarak dekat.
Anjing itu juga sama sekali tak takut dengan kehadiran Via Vallen.
Memberikan makan anjing yang ia temui, Via Vallen pun mengungkapkan perasaannya.
Menurutnya, ia sebetulnya sangat ingin memelihara anjing.
"Salah satu ciptaan-NYA yg sangat aku kagumii
Dia hewan yg sangat setiaa, cm sayang aku ga bisa memilikinya," tulis Via.
Melihat potret Via Vallen memberi makan anjing, sejumlah netizen dan fans pun melayangkan pujiannya.
"Meleleh atiku ndelok smpean ngene mbak," komentar fans.
"Dalam hati Guguk : mksih mbk cantikk," kelakar lainnya.
"Hati kamu luar biasa, baik tulus dan penyayang.. sukses terus ya..," tulis yang lain.
Toko Kue di Solo Gulung Tikar, Via Vallen Kini Punya 2 Bisnis Mentereng di Sidoarjo, Intip Potretnya
Sukses sebagai penyanyi dangdut, Via Vallen sempat melebarkan sayap ke bisnis kue kekinian bernama Vallens Cake.
Namun, beberapa bulan setelah sempat ramai pembeli, Vallens Cake tutup.
• Sempat Diduga Sudah Hamil, Felicya Angelista Ungkap Tak Percaya Sudah Sebulan Jadi Istri Caesar Hito
• Yusuf Mansur Ungkap Maheer Masih Tinggal di Kontrakan, Ajak Beri Donasi untuk Anak Istri Almarhum
Kini diam-diam, Via Vallen memiliki usaha baru yang mentereng dan bergengsi. Apa itu?
Diketahui, Via Vallen pernah membuka sebuah toko roti di Kota Solo, Jateng.

Vallens Cake sempat menghadirkan tren kala itu.
Bagaimana tidak? Saat acara pembukaan Vallens Cake dihadiri Via Vallen, yang sempat dikirab alias diarak bagai seorang ratu.
Selain itu, menjelang dibuka, ratusan orang sudah mengantre di depan Vallens Cake.
Tak mengherankan, karena beberapa waktu sebelumnya rencana launching Vallens Cake sudah diumumkan Via Vallen, antara lain melalui akun Instagramnya.
Tetapi ternyata keberadaan toko di Jalan Slamet Riyadi No 522, Kerten, Laweyan, Solo, ini tak bertahan lama.
Tercatat, usia toko roti milik Via Vallens itu hanya setahun lebih sedikit, sekitar 15 bulan.
Beberapa pihak menduga, salah satu penyebabnya adalah karena lokasinya tak strategis.
Ada juga yang menduga lantaran rasa roti yang dijual di toko itu yang biasa-biasa saja padahal harganya relatif mahal yaitu antara Rp 49.000 - Rp 55.000.
"Roti yang dijual di sana biasa-biasa saja," kata Lina, seorang warga yang pernah membeli roti di Vallens Cake.

Tak kapok berbisnis, Via Vallen kini sudah move on dari kegagalan Vallens Cake.
Ia pun menjajaki bisnis yang ia nilai lebih menjanjikan di masa sekarang.
Yakni lapangan futsal dan kafe berkonsep rooftop.
Via pun memperlihatkan kafe dan lapangan futsal yang segera dilaunching dalam waktu dekat di Tanggulangin, Jawa Timur.
Saat ini dua tempat bisnisnya itu dalam tahap 'finishing'.
"Lapangan Futsal & kafe rooftop
ON PROGRESS.....," tulis Via Vallen.
Dalam unggahan selanjutnya, Via Vallen lantas memperlihatkan momen saat ia menjajal lapangan futsal miliknya.
Terlihat di tengah lapangan itu ada tulisan VV, inisial sang pedangdut.
Lapangan futsal terlihat cukup bagus.
"Nyobakk tipiss tipiss sekk rekkk," ungkap Via.
Komunitas Pecinta Anjing Dorong Daerah Lain Ikut Kebijakan Sukoharjo, Larang Jual Beli Daging Anjing
Pemkot Solo diharapkan meniru langkah pelarangan penjualan dan pemotongan daging hewan non pangan, termasuk daging anjing yang dilakukan Pemkab Sukoharjo.
Itu untuk meminimalisir potensi penyebaran virus rabies dari anjing ke manusia.
Apalagi, Jawa Tengah sudah memegang predikat bebas rabies sejak tahun 1995. Itu ditegaskan melalui Surat Kementrian Pertanian Nomor 892/Kota/TN.560/9/1997.
Baca juga: Larangan Jual Beli Daging Anjing, Pedagang Sate Guguk Sukoharjo Sebut Ganti Dagangan Bukan Solusi
Baca juga: Kuliner Daging Anjing di Sukoharjo Dilarang, Dinas Perdagangan: Bisa Ganti Jualan Rica-rica Mentok
"Itu mencegah pandemi berikutnya yang diakibatkan mutasi virus dari hewan ke manusia," kata Tim koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) Kota Solo, Mustika kepada TribunSolo.com, Jumat (16/4/2021).
Dari informasi yang dihimpun, kelompok pekerja yang menangani atau meyembelih hewan terinfeksi rabies, seperti penjagal dan pedagang daging anjing berpotensi tertular.
Apalagi, Mustika mengungkapkan daging anjing yang dipasok ke Kota Solo berasal dari daerah yang belum berpredikat bebas rabies. Diantaranya, Jawa Barat.

"Pengiriman daging anjing untuk diolah itu bukan anjing lokal tapi didatangkan dari Jawa Barat, sedangkan Jawa Barat belum bebas rabies," ungkapnya.
Baca juga: Sukoharjo Larang Penjualan Daging Anjing Mentah Maupun Olahan, Nekat Izin Dagang Dicabut
Jumlah daging anjing, baik olahan maupun belum yang dipasok ke Kota Solo tidak tanggung-tanggung.
Dalam sepekan, satu truk bisa membawa ratusan ekor anjing dalam kondisi hidup - hidup.
"Truk yang ambil dari Jawa Barat, anjingnya masih hidup. Itu bisa mengantar 3 sampai empat kali dalam sepekan," kata Mustika.
"Satu truk tidak kurang dari 100 ekor. Sementara satu anjing beratnya ada yang 7-8 kilogram," tambahnya.
Pasokan tersebut kemudian dikirim ke pedagang atau pengolah daging anjing di Kota Solo.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kuliner Daging Anjing Resmi Dilarang di Sukoharjo, Nekat Jualan Lapak akan Dibongkar
Mustika mengungkapkan setidaknya ada 85 warung yang menjual olahan daging anjing di kota tersebut. Angka tersebut berdasarkan survei yang dilakukannya 2019 silam.
Warung-warung tersebut tidak pernah sepi dari pelanggan. Kurang lebih satu warung bisa melayani puluhan pelanggan tiap harinya.
"Persentasenya yang mengonsumsi kurang lebih 10 sampai 15 persen dari jumlah penduduk Kota Solo," ucap dia.
Berdasarkan Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam buku berjudul 'Provinsi Jawa Tengah dalam angka 2021' jumlah penduduk mencapai 522.364 jiwa.
Baca juga: Jual Beli Daging Anjing di Sukoharjo Dilarang, Bagaimana Nasib Pedagang Rica-rica Jamu?
Artinya, kurang lebih 52.236 jiwa penduduk Kota Solo mengonsumsi olahan daging anjing.
"Kita pernah memantau satu warung, jumlah pelanggan yang keluar masuk dalam satu hari bisa mencapai 20 sampai 30 orang," ujarnya.
Mustika berharap Pemkot Solo mengikuti langkah Pemkab Sukoharjo yang melarang pelarangan penjualan dan pemotongan daging hewan non pangan.
Menurutnya, itu demi kesehatan masyarakat Kota Solo.
"Itu harus diikuti dan masyarakat harus mendukung supaya tidak kena dampaknya," ucapnya. (*)