Berita Klaten Terbaru
Kenapa Daging Anjing Disebut Tak untuk Konsumsi Manusia? Ternyata Ada Kandungan Ini di Dalamnya
Beberapa waktu terakhir ini ramai pembicaraan soal daging anjing di Solo Raya.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Beberapa waktu terakhir ini ramai pembicaraan soal daging anjing di Solo Raya.
Sikap pemerintah daerah juga masing-masing, ada yang melarang dan ada yang tidak.
Namun, kenapa daging anjing menjadi pro kontra dan tidak untuk konsumsi manusia?
Baca juga: Pemkab Sragen Tak Larang Kuliner Daging Anjing: Tidak Banyak yang Jual, Perda Juga Tak Ada
Baca juga: Aktivis Desak Gibran Larang Kuliner Daging Anjing, Anggota DPRD: Jangan Asal Larang,Harus Ada Solusi
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Klaten, Widiyanti mengatakan, dalam daging anjing terkandung cacing pita.
"Dari segi kesehatan, daging anjing itu tidak lazim dimakan, dalam daging anjing, terdapat cacing pita," ucap Widiyanti, Rabu (21/4/2021).
Selain itu, anjing juga mempunyai penyakit yang bisa menular ke manusia yakni penyakit Rabies.
Daging anjing yang terkena rabies ini bila dikonsumsi akan berbahaya bagi tubuh manusia.
Baca juga: Aktivis Desak Gibran, Diminta Berani Akhiri Status Solo Sebagai Kota Pecinta Kuliner Daging Anjing
"Oleh karena itu, daging anjing tersebut tak layak dikonsumsi," ucap Widi.
Namun, sampai saat ini di Klaten sendiri belum ada larangan penjualan daging anjing.
"Nanti kita pelajari aturan-aturan tersebut jika memungkinkan, kita konsultasikan kementerian, dirjen pertenakan dan sebagainnya terkait aturan-aturan yang sudah, nanti kita tetap kaji plus minus," pungkasnya.
Daging Anjing Klaten
Komunitas Indonesia Bebas Daging Anjing atau Dog Meat Free Indonesia (DMFI) meminta untuk menyetop perdagangan daging anjing di wilayah Solo Raya.
Menanggapi hal tersebut Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Klaten Awik Purwanti, mengaku sepakat dengan rencana tersebut.
"Saya setuju dengan hal tersebut, karena daging anjing bukan untuk di konsumsi," ucap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (20/4/2021).