Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Update Puluhan Warga Ampel Boyolali Terpapar Corona: Tracing 51 Orang Termasuk Keluarga

Buntut 36 orang warga Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali terkonfirmasi positif Covid-19, kini ada 51 orang daftar tracing.

Foto Niaidrml
ILUSTRASI Varian terbaru virus corona, lebih baru dari varian yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan, ditemukan di Jepang 2 Januari 2021. 

"Kami me-lockdown semua kegiatan di wilayah RT 3 dan RT 2 tersebut," tutur Dwi.

Habis Piknik

Sebanyak 36 warga Desa Candi, Kecamatan Ampel terkonfirmasi positif Covid-19 usai liburan ke luar kota.

Pasca peristiwa itu, wilayah tersebut harus lockdown.

Camat Ampel, Dwi Sudarto mengatakan, terpaparnya 36 orang tersebut berawal dari rombongan sedang piknik ke Jogjakarta.

"Ada 36 warga di Desa Candi terpapar Covid-19, rombongan sebelumnya piknik ke Jogja," ucap Dwi, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Tanpa Basa-basi Sekolah di Sragen Lockdown, Imbas 7 Guru Positif, 2 Orang di antaranya Meninggal

Baca juga: Imbas Klaster Ponpes di Ceper Positif, Satgas Corona Klaten Siaga, Agar Tak Menyebar ke Perkampungan

Dwi mengatakan, kegiatan piknik tersebut dilakukan pada Minggu (4/4/2021).

Salah satu warga berinisial NS melakukan swab pada Selasa, (6/4/2021).

"Setelah Bapak NS menjalani swab, Kamis (8/4/2021) hasil keluar dan beliau dinyatakan positif Covid-19," ujar Dwi.

Dwi mengatakan, setelah mengetahui NS terkonfimasi positif Covid-19, maka NS melakukan karantina mandiri.

Baca juga: Apa Itu Varian Baru Virus Corona E484K dan Seberapa Bahayanya? Ini Jawaban Satgas Covid-19

Kemudian, setelah mendapat informasi tersebut, pihak Kecamatan Ampel langsung melakukan tracing pada Senin (12/4/2021) dan Selasa (13/4/2021). Hasilnya keluar Minggu (18/4/2021).

"Pada 12 April 2021, 35 orang dilakukan swab dengan hasil 29 positif dan 6 negatif, lalu pada 13 April 2021  ada 11 orang diswab dan hasilnya 6 positif dan 5 negatif," terangnya.

Pasca kejadian tersebut, pihaknya langsung me-lockdown seluruh kegiatan sosial kemasyarakatan, termasuk peribadatan.

Selain itu, pembelajaran tatap muka jenjang SD dihentikan sementara.

"Sementara waktu, wilayah RT 3 dan RT 2 tersebut di-lockdown, tempat peribadatan di Dukuh Gondang ditiadakan, dan pemberlajaran tatap muka di 1 desa dihentikan sementara," pungkasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved