Korban KRI Nanggala 402 Asal Sragen
Awak KRI Nanggala Asal Sragen Pernah Curhat Tak Akan Menyelam Lagi, Sebut Kapal Sudah Tua
Anggota keluarga TNI AL Sertu Bambang Prianto yang ada di Sragen menunggu kejelasan kabar ditemukannya KRI Nanggala-402.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Saya berharap semuanya selamat dan segera ditemukan. Termasuk adik kandung saya Mas Bambang," kata dia saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (23/4/2021).
Ia menuturkan, selama ini adiknya tersebut tinggal di Surabaya.
"Setelah diterima jadi anggota TNI AL, dia tidak lagi tinggal di Sragen. Langsung pindah ke Surabaya," paparnya.
Sertu Bambang Prianto terakhir datang ke Sragen saat memperingati 100 hari meninggalnya sang ibu.
Baca juga: Sederet Fakta Terbaru Proses Pencariaan KRI Nanggala 402, Ditemukan Tumpahan Minyak Dekat Lokasi
"Saya terakhir ketemu dengan dia pada 18 Maret 2021," jelasnya.
Seperti diketahui, pada 21 April 2021 pukul 03.45 WITA KRI Nanggala melakukan penyelaman di Perairan Bali bagian utara.
Lantas pukul 04.00 WITA, kapal meluncurkan torpedo nomor 8.
Saat itulah komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala sekitar pukul 04.25 WITA.
Hanya 72 Jam
Kapal selam milik TNI AL KRI Nanggalan 402 belum ditemukan.
Untuk diketahui kapal selam ini dikabarkan hilang pada Rabu (21/4/2021),
Baca juga: Kronologi Hilangnya Kapal Selam Nanggala-402 di Utara Bali, Ditemukan Tumpahan Minyak
Melihat kapasitas oksigen dalam kapal selam ini pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki waktu 72 jam untuk menemukan kapal selam ini.
Perhitungan waktu ini berdasarkan kapasitas oksigen KRI Nanggala-402 sejak menyelam.
Dilansir Tribunnews, berdasarkan waktu tersebut, KRI Nanggala-402 yang menyelam pada pukul 03.00 WIB tersebut, bisa bertahan hingga Sabtu (24/4/2021) pukul 03.00 WIB.
"Blackout itu mampu 72 jam, sekitar 3 hari. Jadi bisa sampai Sabtu jam 03.00 WIB."