Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Nekat Mudik ke Sragen? Warga Masaran Bisa Dijebloskan Jalani Karantina di Rumah yang Dikenal Angker

Masih sama, di Sepat pemerintahan di sana juga memanfaatkan rumah kosong yang selama ini dikenal bikin bulu kuduk merinding.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Camat Gondang
ILUSTRASI : Omah Londo untuk isolasi OPD bandel di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jumat (24/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Tahun lalu di Kabupaten Sragen ada desa yang menerapkan karantina tidak bisa karena menggunakan bangunan dikenal angker.

Kini, lagi daerah bernama Desa Sepat, Kecamatan Masaran juga menerapkan sistem itu.

Masih sama, di Sepat pemerintahan di sana juga memanfaatkan rumah kosong yang selama ini dikenal bikin bulu kuduk merinding.

Bagaimana tidak, selain bangunannya seram juga sudah bertahun-tahun tak dipakai alias mangkrak.

Sebanyak enam orang sempat dikarantina di rumah yang dimiliki Kepala Desa Sepat Mulyono tersebut.

Baca juga: Waspadai Pemudik Lewat Jalur Tikus saat Mudik Lebaran, Polsek di Sragen Siaga Patroli Selama 24 Jam

Baca juga: Tak Terima Diingatkan Pentingnya Tarawih Berjamaah, Pemuda Ini Tersinggung dan Bacok Imam Masjid

Hasilnya, mereka semua tidak betah dan meminta untuk dijemput keluarganya.

"Rasanya takut. Bermimpi aneh-aneh setelah itu, mereka bercerita ke teman-temannya," kata Mulyono kepada TribunSolo.com, Jumat (23/4/2021).

"Akhirnya mereka berpikir untuk menuruti apa yang jadi aturan pemerintah," tambahnya. 

Mulyono mengungkapkan, rumah seluas 400 meter persegi tersebut memang sudah puluhan tahun tidak dihuni. 

Terakhir, bangunan tersebut dipakai sebagai gudang tas. 

Baca juga: Fix! 5 Lokasi Penyekatan Pemudik dan 1 Tempat Razia Tes Swab Antigen, Selama Mudik Lebaran di Solo

"Mau masuk rasanya merinding takut," ungkapnya. 

Mulyono menuturkan, beberapa orang pernah coba menginap di dalam rumah itu sekali. 

Namun, pengalaman kurang mengenakan didapatkan mereka. 

"Dulu kita mau ke rumah itu mau buka gerbang rasanya takut, selama 10 tahun gak di rumah itu peteng dhedet (gelap sekali) tanpa dinyalakan lampu," tutur dia. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved